Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Warga ke Djarot, Trauma Tragedi Mei 1998 Terulang

Kompas.com - 08/05/2017, 23:06 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat mengungkapkan banyaknya keluh kesah warga DKI yang trauma, akan kembali pecahnya tragedi Mei 1998. Hal tersebut, diutarakan Djarot ketika hadir dalam peringatan tragedi Mei 1998 ke-19, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin, (8/5/2017).

"Banyak warga yang datang ke saya yang wanti-wanti betul jangan sampai, Jakarta ini jadi seperti peristiwa Mei 1998. Kekhawatiran itu datang bukan hanya dari etnis Tionghoa tapi dari berbagai macam," kata Djarot.

"Jangan sampai di Jakarta terulang seperti peristiwa kerusuhan Mei 1998. Bukan hanya dari etnis Tionghoa, tapi juga etnis macam-macam. Bukan cuma dari agama kristen, tapi juga Islam. Jangan sampai terjadi lagi seperti Mei 1998 di Jakarta," lanjutnya.

Djarot pun  mencoba menenangkan warga dengan mengatakan bahwa peristiwa kelam tersebut tak akan terjadi lagi di Ibu Kota.

(Baca: Peringatan Tragedi Mei 1998 ke-19, Ingatkan Bahaya Sentimen Etnis)

"Saya sampaikan ke mereka semua jangan khawatir. Kami semua warga Jakarta bertanggung jawab untuk menjaga Jakarta," kata Djarot.

Djarot berujar, bahwa ia sadar banyak masyarakat yang belum bisa menjadi "Manusia Indonesia" seutuhnya. Masyarakat yang tidak membeda-bedakan, suku, ras, agama dan antar golongan (SARA).

"Saya sadar bahwa kita masih berproses menjadi manusia Indonesia yang sesungguhnya. Satu bangsa, satu saudara, tidak peduli kamu berasal dari mana, keturunan apa. Tionghoa ada, India ada, Arab ada, semuanya ada di sini," kata dia.

"Tapi kita diikat, ingat kita satu saudara, kita punya pengalaman pahit dan buruk dengan peristiwa Mei 1998. Sehingga ada monumen memorable seperti ini," tambah dia.

Djarot mengungkapkan, semua orang punya luka. Tetapi, kata dia, bagaimana membuat bekas luka tersebut tertutup dan pulih meski masih ada.

"Itu sebagai pengingat. Hei kita hati-hati kalau jalan. Itu namanya pengalaman menjadi satu bangsa yang membuka mata kita semua. Dengan cara ini kita belajar banyak," kata Djarot.

Kompas TV Kapolri Pastikan Beri Sejumlah Data Tentang HTI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com