Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Indonesia Tidak Akan Bisa Bangkit Tanpa Peran Pers

Kompas.com - 03/05/2017, 23:25 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menghadiri acara puncak peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia di Jakarta Convention Center, Rabu (3/5/2017) malam.

Dalam pidato sambutannya, Jokowi menyebut bahwa sejak era reformasi media massa telah memegang peranan penting dalam membangun pemerintahan yang bersih dan akuntabel.

Upaya pemerintah dalam memberantas korupsi pun sangat didukung dengan situasi kebebasan pers yang tercipta hingga saat ini.

"Sejak era reformasi di akhir 1990-an, kebebasan pers berperan penting dalan membangun pemerintahan yang akuntabel dan upaya pemberantasan korupsi," ujar Jokowi.

Peran media massa nasional, lanjut Jokowi, juga terlihat ketika masyarakat Indonesia berusaha bangkit dari krisis moneter pada 1997.

Situasi perekonomian Indonesia saat itu itu turun 15 persen hanya dalam satu tahun. Namun, kondisi tersebut perlahan pulih seiring pemberitaan di media massa yang membantu masyarakat tetap optimis bangkit dari keterpurukan.

"Saya ingin mengatakan kepada seluruh pegiat media massa nasional, kami tidak akan bisa bangkit tanpa kalian. Sekali lagi saya tegaskan, kami tidak akan bisa berhasil tanpa kalian," ucap Jokowi.

(Baca juga: AJI Indonesia: Dalam Setahun, 72 Kasus Kekerasan Dialami oleh Jurnalis)

Perayaan Hari Kebebasan Pers Sedunia diadakan oleh UNESCO, bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan Dewan Pers sebagai tuan rumah sejak 1 hingga 4 Mei 2017.

Acara tersebut dihadiri sekitar 1500 jurnalis yang berasal dari media massa nasional maupun internasional.

(Baca juga: Kebebasan Pers di Indonesia Dinilai Cukup Baik)

Kompas TV Sambut Hari Pers Dunia, Dewan Pers Gelar “Fun Walk”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com