Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Juga Dapat Kiriman Karangan Bunga

Kompas.com - 03/05/2017, 12:46 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Demam karangan bunga ternyata juga sampai ke Istana Kepresidenan, Jakarta.

Pantauan Kompas.com, tiga karangan bunga sudah berada di dekat pintu masuk Istana, Rabu (3/5/2017) sekitar pukul 12.00 WIB.

Ketiga bunga ditujukan untuk Presiden Joko Widodo.

Pesan yang ada di tiga karangan bunga itu pada intinya sama, yakni mendukung Jokowi untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.

"Pakdhe Jokowi kami masih padamu bersama menjaga NKRI," demikian tertulis pada salah satu karangan bunga.

Petugas pengamanan dalam Istana mengatakan, ketiga karangan bunga itu semuanya tiba pada Rabu pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB.

"Tapi tidak bersamaan datangnya," kata dia.

(Baca: Mabes Polri "Kebanjiran" Karangan Bunga, Ini Komentar Kapolri)

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo mengatakan, bunga yang dikirim ke istana itu merupakan ekspresi dari beberapa orang yang hendak menyampaikan pesan kepada Jokowi.

"Kiriman itu sebagai bentuk ekspresi saja. Ada yang harapan, ungkapan. Dan pengiriman bunga itu merupakan ungkapan," ujar Johan.

Tren karangan bunga ini berawal dari dukungan warga kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan wakilnya, DjarotSaiful Hidayat.

Dukungan itu ditunjukkan dengan "lautan" karangan bunga yang memadati Balaikota. Jumlahnya diperkirakan lebih dari 4.000 buah.

Tak hanya itu, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon juga mendapatkan kiriman karangan bunga di Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Pada pagi ini, Markas Besar Polri juga mendapat karangan bunga yang isi pesannya serupa dengan yang diterima Jokowi.

Kompas TV Warga Masih Antusias Lihat Karangan Bunga di Balai Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com