JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Direktur Utama PT Viva Kreasi Investindo Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi pada Kamis (27/4/2017) dalam kasus dugaan korupsi di Badan Keamanan Laut (Bakamla). Ali Fahmi akan diperiksa sebagai saksi.
"Akan di periksa sebagai saksi untuk tersangka NH (Nofel Hasan)," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi.
Ali Fahmi diduga menerima uang suap proyek satelite monitoring di Bakamla.
Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Ali Fahmi yang juga sebagai politisi muda PDI-P disebut sebagai perantara suap dengan membagikan uang sebesar 6 persen dari nilai proyek sebesar Rp 400 miliar atau Rp 24 miliar dibagikan ke sejumlah anggota DPR.
(Baca: Kepala Bakamla Pernah Dua Kali ke Rumah Pemberi Suap)
Setelah dilakukan pemanggilan tiga kali sebagai saksi di pengadilan Tipikor, Ali Fahmi tetap mangkir.
KPK membutuhkan keterangan Ali Fahmi sebagai saksi untuk tersangka Nofel Hasan. Nofel merupakan Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Bakamla. Ia juga menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan nilai kontrak sebesar Rp 220 miliar.
Atas perbuatannya, Nofel disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b atau pasal 11 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.
(Baca: Kepala Bakamla Bantah Minta "Fee" Terkait Proyek Pengadaan Monitoring Satelit)
Dalam kasus ini, Nofel merupakan tersangka kelima. Empat tersangka ditangani oleh KPK, dan satu orang di tetapkan berdasarkan kewenangan Polisi Militer TNI.
Mereka antara lain, Direktur PT Merial Esa Fahmi Darmawansyah, Deputi Bidang Informasi Hukum dan Kerjasama Bakamla Eko Susilo Hadi, dan dua anak buah Fahmi, Muhammad Adami Okta, dan Hardy Stefanus.
Selain itu, Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI juga telah menetapkan Direktur Data dan Informasi Badan Keamanan Laut RI, Laksamana Pertama Bambang Udoyo sebagai tersangka di kasus yang sama, yang ditangani TNI.