Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Kekecewaan terhadap Raja Salman, Jokowi Sebut Cuma Guyon

Kompas.com - 15/04/2017, 15:27 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ungkapan kekecewaan Presiden Jokowi terhadap Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz, saat berpidato di Pondok Pesantren Buntet, Kabupaten Cirebon sempat jadi perbincangan khalayak.

Seusai meresmikan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jakarta di Jakarta Barat, Sabtu (15/4/2017), Jokowi mengklarifikasi kepada awak media bila ungkapan kekecewaan itu hanya sebatas guyonan.

"Enggak, itu kan disampaikan dalam forum yang santai dan cair, guyonan," ujar Jokowi kepada para wartawan.

Namun demikian, Jokowi menegaskan lebih kecilnya nilai investasi Arab Saudi di Indonesia ketimbang di China merupakan momen introspeksi.

(Baca: Yang Dibutuhkan Bukan Hanya Payung di Kala Hujan, Pak Presiden..)

Sebab menurut Jokowi, secara tidak langsung itu menunjukan Arab Saudi merasa lebih aman dan nyaman untuk berinvestasi di China ketimbang di Indonesia.

"Ini menjadi koreksi bagi kita kenapa kita tak bisa meraih dengan jumlah yang lebih karena masih banyak sekali seperti iklim investasi dan ranking investasi kita yang masih peringkat 91. Kemudian kepastian hukum yang mungkin perlu diperbaiki," tutur Jokowi.

"Ini kritik dan introspeksi buat kita sendiri. Kalau misalnya kita sudah siap ya, wong investasi kita gede-gede kok. Kalau ada keyakinan dari mereka ya pasti akan penuh investasinya di tempat kita dibanding di negara lain," lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Sebelumnya Jokowi sempat mengutarakan kekecewaannya setelah tahu nilai investasi Arab Saudi di Indonesia lebih kecil dibandingkan di China.

Padahal, kata Jokowi, dirinya sudah menyambut Raja Salman secara maksimal. Bahkan sempat kehujanan karena memayungi Salman saat di Istana Bogor. Jokowi juga menyopiri Salman saat di Istana Negara. 

Kekecewaan itu disampaikan Presiden Jokowi di sela sambutannya di Pondok Pesantren Buntet, Desa Buntet, Kecamatan Astanaja Pura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (13/4/2017).

Namun, saat Raja Salman bertandang ke Negeri Tirai Bambu, nilai investasi Arab Saudi di China rupanya jauh lebih besar dari nilai investasi di Indonesia.

(Baca: Kekecewaan Jokowi Usai Melihat Nilai Investasi Arab Saudi di China...)

 

"Investasi Arab ke Indonesia Rp 89 triliun. Tapi ya saya lebih kaget saat beliau ke Tiongkok, ke China yang beliau tanda tangani Rp 870 triliun," ujar Jokowi.

"Wah, padahal saya itu sudah mayungi pas hujan. Saya juga sudah nyupiri keliling Istana. Itulah rasa kecewa saya, meski sedikit saja. Sangat sedikit, ya," ujar Jokowi. 

Kompas TV Indonesia Bukan Pilihan Utama Investasi Saudi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com