JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto bertemu dengan Kepala Misi International Organization for Migration (IOM) Mark Getchell, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas soal kerja sama dalam penanganan pengungsi dan pencari suaka di Indobesia.
"Kami hanya membicarakan soal kerja sama yang telah kami jalin bersama dengan beberapa aspek yang sudah dikerjakan di indonesia, terutama sikap pemerintah terkait pengungsi dan pencari suaka," ujar Mark, saat ditemui seusai pertemuan.
Menurut Mark, Pemerintah Indonesia telah melakukan langkah yang tepat dengan mengizinkan pengungsi masuk ke wilayahnya.
Dia mengapresiasi langkah Indonesia terkait isu perlindungan para pengungsi dan pencari suaka.
"Pemerintah Indonesia telah melakukan hal yang benar, mengizinkan mereka diproses sebagai pengungsi, menerima mereka dengan tangan yang terbuka terkait isu perlindungan," ujar Mark.
Mark mengatakan, saat ini posisi Indonesia tidak lagi menjadi negara ketiga atau persinggahan sementara bagi para pengungsi.
Pengungsi yang datang ke Indonesia tidak lagi berupaya untuk menuju ke Australia.
Pada 2016, Pemerintah Australia mengungkap rencana baru berupa kebijakan keras terhadap pencari suaka yang datang ke negara itu dengan menggunakan perahu, yakni dengan melarang masuk seumur hidup.
Larangan visa seumur hidup ini akan diterapkan juga bagi mereka yang masuk sebagai turis, atas alasan bisnis, atau yang menikahi warga Australia.
Australia memindahkan pencari suaka yang datang menggunakan perahu ke pusat pemrosesan di Nauru dan Pulau Manus, Papua Nugini.
Bahkan, jika terbukti sebagai pencari suaka, mereka dilarang untuk tinggal di Australia.
Mereka bisa kembali ke negara asal, ditempatkan ulang di Manus atau Nauru, atau pergi ke negara ketiga.
"Imigran dan pengungsi datang ke indonesia untuk diproses sebagai pengungsi. Mereka tidak mencoba untuk menuju ke Australia," kata dia.
Mark menjelaskan, banyaknya jumlah pengungsi dan pencari suaka harus dicari solusinya.