Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Spesifikasi KRI RE Martadinata-331, Kapal Perang Tercanggih Indonesia

Kompas.com - 07/04/2017, 17:36 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal Perang RI Raden Eddy Martadinata-331 menjadi kapal perang tercanggih yang dimiliki Indonesia saat ini.

Kapal ini dikukuhkan sebagai kapal pimpinan atau flag ship.

KRI RE Martadinata-331 merupakan hasil hasil kerja sama alih teknologi antara TNI AL bersama PT PAL dengan galangan kapal Damen Schiede Naval Ship Building (DSNS), Belanda.

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Departemen Pertahanan Indonesia dengan DSNS pada 10 Juni 2012.

Bagaimana spesifikasi kapal perang tercanggih itu?

Komandan KRI RE Martadinata-331 Kolonel Laut (P) Agam Endrasmoro menggatakan, kapal ini memiliki spesialisasi anti kapal permukaan, anti kapal selam, dan anti serangan udara serta peperangan elektronika.

Untuk mendukung hal itu, kapal dilengkapi dengan rudal, torpedo, dan meriam.

"Rudal surface to surface misile, permukaan ke permukaan itu adalah Excocet MM40 Blok 3, dengan jarang jangkau senjata kurang lebih 180-200 kilometer," kata Agam, di Dermaga Pondok Dayung TNI AL, Jakarta Utara, Jumat (7/4/2017).

(Baca: KRI RE Martadinata-331 Siap Jaga Kedaulatan Perairan RI)

Meriam utama KRI RE Martadinata-331 OTO Melara 76 mm Super Rapid Gun yang berada di tengah kapal, siap menembakkan 80 peluru ke arah musuh.

Meriam dioperasikan secara digital. Selama ini, meriam yang terpasang di kapal TNI AL bertipe compact.

Dengan jenis itu, hanya mampu melontarkan 85 proyektil per menit, sementara 120 proyektil per menit siap meluncur dari mulut OTO Melara.

"Rudal surface to air misile, dari permukaan ke udara ada vertical launcher Mika untuk pertahanan dari serangan udara dengan jarak jangkau senjata 10 nautical mile atau 20 kilometer dengan ketinggian 9144 meter," papar Agam.

Jika rudal mengarah ke RE Martadinata-331, pengecoh rudal Terma SKWS DLT-12T siap membelokkan arah rudal.

Caranya, dengan mengacaukan sensor rudal musuh, mengacaukan jammer, hingga mengecoh sinar inframerah dan frekuensi radio yang digunakan rudal udara.

Halaman:


Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com