JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Arif Wibowo akan menanyakan sejumlah hal saat pihaknya rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama tim seleksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Salah satu yang bakal ditanyakan Arif adalah soal koordinasi timsel dengan Komisi II.
Arif mengatakan, sebelumnya tak pernah ada RDP Komisi II intensif dengan timsel untuk membahas perkembangan proses seleksi.
Belakangan, sejumlah anggota mempertanyakan hasil seleksi yang dilakukan pansel.
"Mestinya (sejak) pada saat timsel pertama dibentuk," kata Arif di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2017).
(Baca: DPR Akan Pertanyakan Tak Lolosnya Sejumlah Nama kepada Timsel KPU)
"Misalnya ada administrasi yang enggak lengkap, kok diloloskan. Nah ini kan enggak. Sekarang baru teriak-teriak," sambung dia.
Seharusnya, kata dia, di samping pansel aktif dalam melaporkan setiap tahapan seleksi kepada DPR, DPR juga merespons dengan menggelar RDP.
Arief mengatakan, tim pansel telah melayangkan laporan proses seleksi kepada DPR secara tertulis sebanyak tiga kali, yaitu 29 November 2016, 22 Desember 2016 dan 7 Februari 2017. Namun, laporan tersebut tak ditindaklanjuti RDP.
"Kekurangannya di situ. Harusnya selain tertulis ada pertemuan. Itu pengalaman saya (saat di pansus pemilu 2009-2014)," ujar anggota Pansus RUU Pemilu itu.
Arif mengaku telah menanyakannya kepada pimpinan Komisi II apakah sudah menerima surat-surat laporan tersebut atau belum.
Hingga saat ini ia belum mengetahui dimana surat-surat tersebut "nyangkut".
"Baru kemarin saya tanyakan. Kritik pimpinan. Kalau memang tidak pernah ada surat dan sebagainya. Satu, saya kritik tidak pernah ada RDP. Dua, posisinya mereka (pansus) yang harus aktif melaporkan, tapi kenapa enggak ditindaklanjuti?" ucapnya.
(Baca: Mantan Timsel Minta DPR Segera Proses Calon Komisioner KPU-Bawaslu)
Adapun Komisi II pada Kamis pagi melangsungkan RDPU dengan tim pansel KPU-Bawaslu, Kamis.
Agenda tersebut sekaligus untuk mengkonfirmasi sejumlah kejanggalan-kejanggalan dalam proses seleksi calon anggota KPU-Bawaslu yang selama ini dibahas di internal komisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.