Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dukungan di Pilkada DKI, DPP PPP Minta Pertimbangan Senior Partai

Kompas.com - 27/03/2017, 18:08 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum menentukan arah dukungan pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi menuturkan, Ketua Umum PPP Romahurmuziy akan meminta pertimbangan para senior partai terlebih dahulu sebelum menentukan langkah politik.

Sebab, berkembang tiga opsi yang sama-sama kuat di internal PPP.

"Kami serahkan kepada Ketum untuk berkomunikasi dengan senior partai," kata Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2017).

(Baca: Fadli Zon Yakin Massa PPP Tetap Dukung Anies-Sandi)

Adapun tiga opsi yang berkembang adalah dukungan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan-Sandiaga Uno atau memilih netral.

Tiga opsi tersebut, kata Baidowi, sama-sama kuat di internal PPP. Tak hanya di tingkat cabang, namun juga di tingkat pusat.

"Pilihan A,B,C sama semua. Contoh, kemarin kami anggap DPC ke Anies-Sandi, ternyata ada juga yang ke Ahok," ucap Anggota Komisi II DPR RI itu.

Opsi netral bisa saja diambil PPP. Terlebih, dukungan kursi PPP pada putaran kedua tak diperhitungan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namun, kata Baidowi, bisa saja secara moral dukungan PPP penting bagi masing-masing pasangan calon.

Keputusan PPP akan diumumkan pekan depan.

Sikap, kata Baidowi, harus cepat ditentukan lantaran hari pemungutan suara putaran kedua berlangsung pada 19 April atau kurang dari satu bulan.

"Apapun sikap yang diambil DPP akan segera diumumkan lah," sambungnya. PPP sebelumnya mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Namun, pasangan nomor satu itu tak lolos ke putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DKI Jakarta pimpinan Romahurmuziy sebelumnya berencana mendeklarasikan dukungan mereka buat pasangan Ahok-Djarot pada Pilkada DKI putaran kedua, di Hotel Ibis Cawang, Minggu pagi.

Adapun PPP kubu Djan Faridz sudah lebih dulu mendukung Ahok-Djarot. Namun, deklarasi kubu Romy itu ditunda.

(Baca: Jika Mendukung Ahok-Djarot, PPP Kubu Romi Bisa "Counter" Isu SARA)

Ketua DPC PPP Jakarta Utara HM Yunus mengatakan, deklarasi dukungan tersebut ditunda karena beberapa hal. Deklarasi dukungan akan kembali digelar dalam waktu dekat.

Namun, Yunus belum menyebutkan kapan persis waktunya. Kompas.com telah berusaha mengontak Romahurmuziy untuk menanyakan lebih lanjut namun belum direspons.

Kompas TV Djan Faridz: Pecat!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com