Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Angkutan "Online", Polri Minta Tak Ada yang Main Hakim Sendiri

Kompas.com - 21/03/2017, 13:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan isu konflik antara angkutan konvensional dengan angkutan berbasis teknologi atau angkutan online.

Hal yang belakangan terlihat justru muncul kericuhan antara pengendara dua jenis angkutan itu, yang berujung aksi kekerasan.

"Kita mengharapkan semua pihak untuk tidak main hakim sendiri termasuk mereka yang bergerak di bidang transportasi konvensional," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/3/2017).

Tidak sedikit bentrok yang terjadi antara angkutan umum dengan taksi online, misalnya. Ini termasuk yang terakhir terjadi di Bogor, di mana sopir angkot sengaja menabrak pengemudi ojek online hingga dilarikan ke rumah sakit.

Boy mengatakan, kemungkinan ada kecemburuan sosial angkutan umum yang merasa kehilangan pelanggan karena lebih memilih angkutan berbasis online.

Namun, tak bisa dipungkiri kenyataan bahwa masyarakat mencari angkutan yang lebih mudah diakses dengan biaya yang relatif murah.

"Pemanfaatan teknologi dalam dunia usaha transportasi adalah sebuah dampak dari sebuah proses pembangunan," kata Boy.

Boy berharap Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 menjadi solusi bagi masalah tersebut.

Peraturan ini menjadi payung hukum angkutan online dengan disertai syarat-syarat tertentu. Boy meminta agar para pemangku kepentingan dalam bisnis angkutan ini mampu bersaing secara sehat.

"Jadi semua tadi sudah ditekankan kepada daerah untuk menggelar forum dialog antara pengusaha, antara organisasi organda yang ada, antara pengusaha dengan otoritas di daerah, Dinas Perhubungan, Dinas Kominfo yang dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat," kata Boy.

Polri ikut serta menjaga keamanan agar tak terjadi ketegangan yang berlarut-larut. (Baca: Polri Ikut Atasi Konflik Angkutan Berbasis "Online" Vs Konvensional)

Jika tidak, maka kondisi tersebut akan semakin meresahkan masyarakat karena banyaknya bentrok dan aksi anarkis.

"Bagi kepolisian yang terpenting tidak terjadi peristiwa-peristiwa yang mengarah kepada gangguan keamanan dan aksi kekerasan," ucap Boy.

apalagi sampai menimbulkan korban, korban harta benda, koran jiwa, akibat dari proses yang terjadi ini," kata dia.

(Baca juga: Langkah Polri Antisipasi Konflik Angkutan "Online" Vs Konvensional)

Kompas TV Salah Paham, Sesama Pengendara Ojek Online Bersitegang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com