Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Anggota Komisi II Pernah Minta Uang Reses ke Kemendagri

Kompas.com - 16/03/2017, 19:28 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Diah Anggraini mengaku pernah dihubungi oleh anggota Komisi II DPR RI periode 2009-2014, Miryam S Haryani.

Saat itu, Miryam mengeluh karena sulit menemui Irman yang saat itu menjabat Direktur Jenderal Pendudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri.

Diah juga pernah didatangi langsung oleh Miryam dan mengeluhkan hal yang sama.

"Dalam BAP Saudara, pernah juga datang ke ruang kerja dan menyampaikan, 'Bu Diah, kok Irman susah dicari. Saya dikejar-kejar anggota Komisi II yang mau reses'," ujar Hakim, saat membacakan berita acara pemeriksaan Diah, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (16/3/2017).

Hakim lantas menanyakan maksud Miryam dengan kalimat "Dikejar-kejar anggota Komisi II yamg mau reses".

Namun, Diah mengaku tak mengetahui maksud Miryam dengan pernyataan tersebut.

Diah menganjurkan Miryam langsung menghubungi Irman jika ada keperluan.

"Pak Irman langsung saja ke Kalibata (kantor Irman), saya selalu sampaikan begitu," kata Diah.

(Baca: Isi Pesan Setya Novanto kepada Sekjen Kemendagri dalam Kasus E-KTP)

Selanjutnya, Diah mengaku menyampaikan perihal kedatangan Miryam kepada Irman.

Diah mengatakan, Irman sempat bertanya kepadanya mengenai apa yang disampaikan Miryam.

"Waktu itu Pak Dirjen menanyakan, reses itu minta bantuam berupa jajan atau uang ya, Bu? Kalau anak kecil ya jajan. Kalau orang dewasa ya bukan jajan," kata Diah, mengulangi percakapannya dengan Irman. 

Ia mengaku tak tahu bahwa permintaan Miryam ada kaitannya dengan proyek e-KTP.

Hanya saja, ia membenarkan bahwa saat itu pembahasan anggaran e-KTP tengah bergulir di DPR RI.

Dalam dakwaan, Miryam disebut menerima uang sebesar 23.000 dollar AS.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com