Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Banggakan Produk Buatan Tangan Indonesia ke Pengusaha Korsel

Kompas.com - 14/03/2017, 11:58 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengakui Indonesia belum bisa bersaing dengan negara-negara maju seperti Korea Selatan dalam pengembangan teknologi.

Namun, Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia memiliki berbagai produk tradisional yang bisa dijual lebih mahal dibandingkan produk yang dihasilkan oleh mesin.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Indonesia-Korea Business Summit 2017 di Jakarta, Selasa (14/3/2017). Hadir dalam acara ini puluhan pengusaha asal Korea Selatan.

(baca: Jokowi Ajak Pengusaha Korea Investasi di Bidang Kreatif dan Pariwisata)

Jokowi mengatakan, dunia saat ini sedang mengalami revolusi industri. Berbagai teknologi dikembangkan, mulai dari kecerdasan buatan, teknologi drone, mobil tanpa awak hingga bioteknologi.

"Saya tidak ragu Korea Selatan akan memainkan peran utama dalam teknologi revolusi ini," ucap Jokowi.

Namun, Jokowi meyakini, produk-produk tradisional Indonesia yang dibuat langsung dengan tangan akan tetap bertahan dan memiliki pasarnya sendiri.

Layar di samping kiri dan kanan Jokowi lalu menunjukkan berbagai produk buatan tangan khas Indonesia seperti batik, tas rajut dan sebagainya.

"Saya percaya, ketika semuanya dibuat oleh robot, konsumen akan membayar lebih untuk sesuatu yang dibuat oleh tangan manusia. Saya percaya sentuhan tangan manusia lebih penting," ucap Jokowi.

Meski membanggakan produk tradisional, Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia juga tetap mengikuti perkembangan teknologi yang ada saat ini.

Bahkan, lanjut Jokowi, Indonesia adalah negara peringkat keempat yang masyarakatnya paling banyak menggunakan Facebook.

Sementara, Jakarta, adalah kota terbesar di seluruh dunia yang penduduknya menggunakan Twitter.

"Ini karena masyarakat Indonesia suka bersosialisasi dan juga mengikuti perkembangan digital," ucap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com