JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, pelaku bom panci di Bandung, Yayat Cahdiyat, sebenarnya mengincar sejumlah tempat yang dihuni polisi.
Salah satu lokasi yang diincar pelaku bom panci yaitu Polda Jawa Barat.
"Ada beberapa target yang dilakukan sebagai sasaran aksi ini ke kepolisian," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/3/2017).
Selain itu, Yayat juga disebut mengincar Polres Cianjur, pos lalu lintas di Buah Batu, dan pos polisi di Gegerkalong.
Boy mengatakan, motivasi Yayat yakni ingin membalas sakit hati atas penangkapan teman-temannya oleh Densus 88.
Pelaku bom panci itu sempat menantang Densus 88 saat memberontak di kantor Kecamatan Arjuna di hari yang sama dengan ledakan bom panci.
"Ini aksi balas dendam yang mereka tunjukkan dengan melakukan serangan balik ke markas petugas," kata Boy.
Di balik aksi Yayat, ternyata ada dua orang yang diduga mendukungnya yaitu Soleh alias Gungun dan Agus Sujatno alias Abu Muslim.
(Baca: Kembangkan Kasus Bom Bandung, Polisi Tangkap Dua Rekan Yayat)
Keduanya juga disebut mendanai pembuatan bom tersebut sebesar Rp 3 juta.
"Agus lebih berperan kepada mulai dari pembelian peralatan, ikut melakukan pendanaan, melakukan survei dengan Yayat, dan merangkai bom," kata Boy.