Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Sikap Demokrat pada Putaran Kedua Pilkada DKI

Kompas.com - 06/03/2017, 09:38 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat akan menggelar rapat pleno mengenai evaluasi hasil pemilihan kepala daerah 2017 dan konsolidasi internal untuk Pilkada 2018.

Rapat yang digelar pada Senin (6/3/2017) siang, di Kantor DPP Demokrat, akan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, bisa jadi hasil evaluasi itu akan berujung pada penentuan sikap Demokrat dalam putaran kedua pilkada DKI Jakarta 2017.

Pada putaran pertama pilkada DKI, pasangan calon yang diusung Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni gugur karena meraih suara paling kecil.

Pada putaran kedua, Demokrat bisa menentukan apakah netral, mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat atau Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Jadi memang sangat dimungkinkan kalau sesudah itu (rapat) ada jumpa pers soal dukungan tersebut," kata Roy Suryo saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/3/2017).

Roy juga belum mengetahui pasti siapa yang akan mengumumkan sikap Demokrat di putaran kedua.

"Bisa saja diumumkan oleh Ketua Tim Pemenangan Pak Nachrowi Ramli atau Sekjen DPP Partai Demokrat, Bang Hinca, alias bukan oleh Pak SBY langsung," ucap Roy.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara Partai Demokrat Imelda Sari mengaku belum tahu apakah evaluasi yang dilakukan hari ini akan berujung pada sikap Partai Demokrat di putaran kedua pilkada DKI Jakarta 2017.

"Belum ada info soal itu," ucap Imelda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com