JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menyambangi Gedung DPR RI, Selasa (28/2/2017) dan melaksanakan rapat tertutup bersama Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Tak hanya Agung, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham dan beberapa pengurus DPP Partai Golkar turut hadir.
Agung menyampaikan saran terhadap dua poin, yaitu terkait pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) dan pilkada serentak.
"Begitu banyak isu yang sedang dibahas dan waktu juga sangat terbatas, April sudah harus selesai," ujar Agung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Beberapa poin pembahasan RUU Pemilu yang disampaikan, di antaranya tentang daerah pemilihan, sistem proporsional, tata cara pencoblosan, syarat 30 persen perempuan, hingga metode konversi suara.
"Harus berlaku adil, lah. Jangan sampai menguntungkan satu partai, merugikan partai yang lain," ucap Agung.
"Kami terus terang saja selama ini Partai Golkar merasa dirugikan. Kalau dapat suara banyak wajar kursi banyak," kata dia.
Isu kedua yang dibicarakan adalah soal pilkada serentak. Menurut Agung, posisi Partai Golkar secara politik memiliki modal yang sangat baik untuk 2018.
"Ada 98 daerah yang cukup usung sendiri. Ada 125 daerah kami leader-nya. Seperti Sumatera Utara," kata mantan Ketua DPR RI itu.