AMBON, KOMPAS.COM - Derasnya aliran informasi bohong (hoax) yang berpotensi merusak rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia menuntut pers nasional untuk kembali mengutamakan kepentingan publik dan menegakkan perannya sebagai pilar demokrasi dalam membawa bangsa ke arah yang lebih baik ke depannya.
Hal itu disampaikan oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan usai melantik Dewan Pengurus Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Maluku (IARMI) di Ambon, Maluku, Rabu (8/2/2017).
"Selamat, hari ini kita kumpul semua di Ambon untuk memperingati HPN (Hari Pers Nasional), kita berharap media mainstream kembali mampu memperkuat persatuan, dan bisa mencerdaskan masyarakat," ujarnya.
Mantan Menteri Kehutanan Periode 2009-2014 itu mengingatkan, jika pers tidak kembali menjadi "merah putih", dalam artian mengesampingkan kepentingan golongan dan mengutamakan kepentingan publik, masyarakat bisa sewaktu-waktu terjerumus pada informasi-informasi palsu.
Selain itu, Zulkifli juga mengharapkan pers nasional perlu meningkatkan kualitas standar jurnalistiknya.
"Akan bahaya sekali jika masyarakat mulai meragukan media-media mainstream kita. Pokoknya yang penting jaga persatuan," kata Zulkifli.
Zulkifli pun mengimbau masyarakat untuk mampu bersikap hati-hati serta bijaksana dalam mengonsumsi berbagai informasi yang berisi kebohongan dan bersifat tidak proporsional.
"Kita berharap segala berita-berita yang ekstrem, yang aneh, kita harus crosscheck, re-confirm, jangan sampai kita termakan hoax. Harapannya itu tadi, kembali ke media "merah putih" untuk menjaga kebhinnekaan, menjaga kesatuan," pungkasnya.
Ketua MPR RI dipastikan ikut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara peringatan Hari Pers Nasional 2017 yang diselenggarakan di Ambon, Maluku tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.