Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin: Semua Orang Mengeluh Ya Tidak Apa-apa

Kompas.com - 23/01/2017, 14:08 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar merespons kicauan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono yang diunggah pada Jumat (20/1/2017) lalu.

Menurut politisi yang akrab disapa Cak Imin itu, siapapun berhak untuk menyampaikan pendapatnya melalui akun media sosialnya.

"Semua orang mengeluh ya biasa saja tidak apa-apa. Nge-tweet itu kan siapapun boleh. Kalau tidak suka ya tidak perlu ditanggapi," ujar Cak Imin saat ditemui usai sebuah acara diskusi di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (23/1/2017).

Kicauan SBY tersebut, lanjut Cak Imin, menjadi bukti bahwa fenomena hoax dan penyebaran fitnah sudah menjadi kekhawatiran seluruh lapisan masyarakat.

(Baca: Tanggapi Kicauan SBY, Jokowi: Kita Harus Bangun Budaya Sopan dan Santun)

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah segera memberikan edukasi kepada masyarakat dalam memilih dan memilah informasi yang menyebar melalui media sosial.

"Semua merasa hoax ada di mana-mana. Artinya masyarakat harus didewasakan dalam memilih dan memilah informasi," kata Cak Imin.

Selain itu, Cak Imin juga menilai kicauan yang bernada keluhan itu tidak memiliki pengaruh di masyarakat. Hal tersebut dia katakan saat menanggapi pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto.

(Baca: SBY "Curhat" di Twitter, Roy Suryo Minta Publik Introspeksi Diri)

Wiranto mengatakan bahwa setiap orang boleh saja mengungkapkan keprihatinan. Namun, jangan sampai ungkapan itu menjalar ke lingkungan sekitar sehingga menyebabkan sebuah ketakutan di masyarakat.

"Tidak ada tweet yang melahirkan pengaruh besar di masyarakat. Yang penting tidak mengganggu dan melanggar hukum," ungkapnya.

Akun resmi Presiden SBY, @SBYudhoyono, pada Jumat pukul 02.39 WIB mengunggah tweet curhat kepada Tuhan.

"Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru ditnah & penyebar "hoax' berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yang lemah menang? *SBY*," demikian cuitan SBY.

Menurut dia, SBY tentu memiliki bukti yang kuat sebelum mengeluarkan pernyataan di media sosial.Menanggapi isi kicauan SBY, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo berharap agar masyarakat Indonesia introspeksi diri.

"Saya sarankan setelah baca itu mari kita doakan bangsa ini bersama-sama dan mari kita jadikan ini introspeksi," kata dia.

Kompas TV SBY Keluhkan Hoax, Ini Respons Presiden Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com