Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristirahatan Terakhir "Mister X" di TPU Pondok Ranggon....

Kompas.com - 19/01/2017, 06:06 WIB
Sheila Respati

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang menyediakan tempat untuk peristirahatan terakhir "Mr. dan Mrs. X" atau mereka yang meninggal dunia tanpa identitas. Salah satunya adalah TPU Pondok Ranggon yang berlokasi di Kranggan, Jakarta Timur.

“Kami menyebutnya dengan istilah tunawan. Kalau disebut gelandangan kan kasar sekali, tetapi memang dari mereka tidak semuanya gelandangan juga. Ada yang penghuni panti tidak punya keluarga, korban kecelakaan, napi dari penjara, dan lain-lain,” terang Andi Jubaidi, salah seorang petugas administrasi TPU Pondok Ranggon ketika ditemui di kantornya, Rabu (18/1/2016).

Berdasarkan catatan tahun 2016, ada 364 jenazah tanpa identitas yang dimakamkan di TPU Pondok Ranggon. Awal tahun ini, per 18 Januari 2017, sudah ada 19 jenazah tanpa nama yang dibawa ke TPU Pondok Ranggon untuk dimakamkan.

“Kemarin kita kuburkan tujuh jenazah. Hari ini, baru saja tadi pagi ada satu yang dimakamkan,” katanya.

Untuk menguburkan jenazah tanpa identitas ini ada proses yang harus dilalui. Pertama, dari pihak panti sosial atau rumah sakit pemerintah, RS Cipto Mangunkusumo misalnya, melapor ke Dinas Pertamanan dan Pemakaman jika ada jenazah yang harus dikebumikan.

Kemudian, Dinas Pertamanan dan Pemakaman menentukan di TPU mana jenazah tersebut akan dimakamkan.

“Tidak harus di Pondok Ranggon. Ada juga yang dibawa ke TPU Tegal Alur, Kalideres, ada juga ke TPU Kampung Kandang di Jagakarsa. Tergantung dinas saja,” ucap Andi.

Andi menjelaskan meski mereka tidak beridentitas dan tidak memiliki anggota keluarga, pemakaman tetap dilakukan secara layak. Jenazah dimandikan, dikafani, diberi peti, dan didoakan saat pemakaman.

Jika tidak diketahui identitas dan agama yang dianut selama hidup, maka pemakaman dilakukan secara Islam.

Namun sayang kondisi makam mereka tidak terawat dengan baik. Seringkali jenazah juga datang tanpa papan nama atau nisan. Akibatnya, ketika sudah dimakamkan sulit sekali diketahui siapa dimakamkan di mana.

Jenazah tanpa papan nama tersebut malah kebanyakan datang dari panti sosial.

“Entah lalai atau budget-nya ke mana papan nisan sering tidak disertakan. Padahal kan panti seharusnya manajemennya lebih baik,” sahut salah satu rekan Andi.

Nama dan nomor registrasi jenazah memang tercatat dengan rapi dalam sebuah buku berukuran folio. Surat kematian dan foto juga tersimpan di laci.

Namun, ketika ada keluarga yang mencari jenazah, maka akan sangat sulit mencari makamnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com