JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menekankan pentingnya memperkuat pengamanan dengan bantuan teknologi digital.
Salah satunya yakni dengan pemasangan CCTV di setiap gedung atau tempat-tempat di mana masyarakat berkumpul.
"Ruang publik, jalanan, taman harus di-cover dengan CCTV yang dikendalikan pemerintah. Seperti Singapura, lima menit kita bergerak, di-cover CCTV lain," ujar Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/12/2016).
Tito mengatakan, semestinya ada regulasi yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri ke pemerintahan masing-masing daerah untuk kewajiban pemasangan CCTV.
CCTV yang dikelola swasta maupun pemerintah itu nantinya akan terkoneksi dengan pusat.
"Ini yang perlu adanya digital security untuk ditingkatkan ke depan," kata Tito.
Tito mengambil contoh kasus pembunuhan di Pulomas. Para pelaku dapat tertangkap karena bantuan rekaman dari CCTV di rumah korban.
(Baca juga: Identitas Dua Terduga Pelaku Penyekapan di Pulomas Terlacak dari CCTV)
Polisi bisa melihat wajah pelakunya, mobil yang dibawa, hingga apa yang terjadi di dalam rumah melalui rekaman tersebut. Polisi pun bisa dengan cepat menangkap para pelaku.
"Mereka berhasil meneliti data dari CCTV, ini luar biasa. Dulu kasus bom Thamrin, kasus ini, banyak yang terungkap dengan adanya CCTV," kata Tito.
"Kasus Pulomas terbantu dengan adanya CCTV," ucapnya.