Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lanjutkan Pesan Paus, Romo Magnis Minta Natal Tak Jadi Perayaan Mewah

Kompas.com - 26/12/2016, 07:49 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rohaniwan Franz Magnis Suseno mengatakan, umat Kristiani boleh saja membeli hadiah saat Natal, tetapi jangan berlebihan.

Hal itu disampaikan Magnis menanggapi ucapan Paus Fransiskus yang menyatakan bahwa Natal saat ini "tersandera" materialisme.

"Saya kira yang dimaksud Paus bukan tidak boleh memberi hadiah. Itu kebiasaan yang sudah ratusan tahun," ujar Magnis saat dihubungi, Minggu (25/12/2016) malam.

"Yang penting jangan berlebihan, jangan jadi perayaan yang mewah," kata dia.

Romo Magnis menyatakan, pernyataan Paus di Vatikan itu untuk mengingatkan agar umat Kristiani tak melupakan penderitaan bayi dan anak-anak di beberapa negara yang tengah mengalami konflik.

"Diharapkan mereka tidak tenggelam dalam kemewahan karena itu bertentangan dengan momen kelahiran Yesus di Betlehem, di mana kelahiran Yesus diwarnai kesederhanaan," ujar dia.

Paus Fransiskus dalam pesan Natal yang disampaikan saat misa mengatakan bahwa makna Natal sudah "tersandera" oleh materialisme.

(Baca: Paus Fransiskus: Natal "Tersandera" Materialisme)

Perayaan Natal, kata dia, membutuhkan lebih banyak kerendahan hati. Paus menyebut, masih banyak rakyat dunia yang menghadapi kelaparan, terancam bahaya di jalur pengungsi, dan pengeboman di sejumlah kota di Suriah, semisal di Aleppo.

"Hari ini sikap acuh tak acuh semacam itu dapat kembali terjadi jika Natal hanya sekadar perayaan belaka sehingga rasa syukur terhadap Tuhan kerap dikesampingkan," ujar Paus.

"Kita lebih terpaku membeli hadiah mewah, tetapi abai terhadap mereka yang terpinggirkan. Dunia semacam itu telah menyandera Natal sehingga perlu dibebaskan," kata Paus.

(Baca juga: Pesan Uskup Agung Jakarta di Hari Natal 2016)

Kompas TV Paus Fransiskus Pimpin Misa Malam Natal di Vatikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com