JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat berkomentar mengenai situasi persepakbolaan Indonesia usai menyaksikan kekalahan Timnas Indonesia saat melawan Thailand di Final Piala AFF 2016, Sabtu (17/12/2016).
Kalla mengaku sulit untuk menjawab ketika ditanya bagaimana langkah yang tepat supaya ke depannya timnas Indonesia bisa menjadi juara di berbagai ajang internasional. Namun, dia melihat ada satu masalah yang dihadapi saat ini, yakni kurangnya lahan yang bisa digunakan oleh anak-anak untuk bermain bola.
"Itu satu pertanyaan yang tidak bisa dijawab karena sudah menjadi pertanyaan puluhan tahun tentang persepakbolaan kita," ujar Kalla di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/12/2016).
Kalla menjelaskan, dalam sepakbola, seorang pemain tidak hanya dituntut mempunyai skill bermain yang baik, tapi juga kemampuan berpikir dan menganalisis permainan. Kemampuan tersebut tentunya harus dilatih sejak dini.
"Sepakbola itu olahraga yang lama permainannya 90 menit, dimainkan oleh 22 orang. Jadi rata-rata tiap orang bermain hanya 4 menit pegang bola, 86 menit sisanya ke mana? Lari sambil berpikir," ujarnya.
"Persoalannya sekarang di mana anak-anak itu bisa lari sambil berpikir. Sekarang ini di kota-kota tidak ada lapangan. Dulu di kampung ada banyak lahan. Itu masalah utama kita," kata Kalla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.