Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Fayakhun soal Pemukulan terhadap Dirinya oleh Kader Golkar

Kompas.com - 05/12/2016, 13:11 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi, menjelaskan proses pemukulan terhadap dirinya setelah aksi "Kita Indonesia" yang digelar di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (4/12/2016), kemarin.

Ia menuturkan, setelah mengikuti aksi "Kita Indonesia", sejumlah kader Partai Golkar menuju ke Fountain Cafe, di Hotel Grand Hyatt, untuk berkumpul dan ramah tamah.

Sejumlah elite partai, termasuk para istri, juga ikut dalam kegiatan tersebut.

"Kondisi sekitar 30 sampai 50 orang, suasana sejuk," ujar Fayakhun dalam konferensi pers di kantor DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2016).

"Ada Bung Basri (Basri Basco), Pak Jojo (Jojo Wahab), jarak lima meter ada Bung Yorrys (Yorrys Raweyai), bung Tantowi (Tantowi Yahya), ada Ketua Umum, Pak Setya Novanto. Kami semua di situ," kata dia.

Tiba tiba, menurut Fayakhun, Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Fadh El Fouz Arafiq memanggilnya. Fayakhun pun menghampiri Fadh.

"Kemudian, dia (Fadh) bicara yang saya enggak terlalu paham relevansinya. Saya juga enggak mengerti dengan bidangnya Bung Fadh," tutur Fayakhun.

"Dia ini kan Ketua AMPG, menanyakan kader Golkar dan lain-lain, yang sebenarnya konteksnya berbeda," kata dia.

Ketika perbincangan itu terjadi, kata Fayakhun, tensi terasa meningkat. Namun, dirinya tetap bersikap tenang.

"Tiba tiba dari samping ada yang memukul saya. Saya juga agak mengelak dan jaga jarak. Bung Basri juga mengalami pemukulan dan tendangan tapi pukulannya ditolak. Kemudian dipisahkan (dilerai)" ujar Fayakhun.

Fayakhun mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa orang yang telah memukul dirinya.

"Intinya, ada pemukulan, tidak hanya pemukulan tapi pengeroyokan. Tapi ini saya sebagai Ketua DPD Partai Golkar, saya hanya mundur dan menghindari konflik, semata-mata saya menjaga nama baik," tutur dia.

Atas kejadian itu, Fayakhun melaporkan tiga orang, yakni Fadh, Abdul Hafiz dan Nursyam H, ke Polda Metro Jaya atas dugaan pengeroyokan. Selain itu, pihaknya juga akan melapor ke dewan Mahkamah Partai Golkar.

(Baca: Mengaku Dipukul Tiga Kader Golkar Lainnya, Fayakhun Andriadi Lapor Polisi)

Namun, Fahd El Fouz Arafiq melaporkan balik Fayakhun ke polisi. Fahd melaporkan Fayakhun atas dugaan telah mencemarkan nama baiknya.

Menurut Fahd, yang dituduhkan oleh Fayakhun  tidak benar. (Baca: Fahd El Fouz Laporkan Balik Fayakhun ke Polisi)

Kompas TV Parade Kebudayaan "Kita Indonesia" di Bundaran HI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com