Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Pergantian Ketua DPR, Ambisi Novanto Dinilai Sangat Menonjol

Kompas.com - 25/11/2016, 14:24 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan, Partai Golkar tidak memberikan alasan yang jelas terkait penunjukan kembali Setya Novanto menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.

Akibatnya, kata dia, publik akan mudah mencurigai keputusan tersebut.

"Saya melihat sejauh ini yang menonjol adalah keinginan kuat Novanto untuk merengkuh jabatan pimpinan DPR," ujar Lucius melalui pesan singkat, Jumat (25/11/2016).

"Sudah dua kali percobaan come back tersebut diusahakan. Yang pertama gagal karena tak mendapatkan dukungan politik di DPR dan publik luas," kata dia. 

Lucius menuturkan, sebagai ketua umum, Novanto memiliki kewenangan penuh untuk mengisi jabatan politik Partai Golkar. Ini termasuk, kursi ketua DPR yang menjadi jatah Partai Golkar.

"Akan tetapi untuk posisi ketua DPR ini, nama Novanto sendiri yang disodor Golkar. Tak bisa tidak, yang terbaca hanya keinginan Novanto. Dengan kekuasaannya di parpol, dia juga mau mengambil alih kursi ketua DPR," ucap Lucius.

(Baca juga: Apa Alasan Golkar Ingin Setya Novanto Kembali Jadi Ketua DPR?)

Meski dengan mudah mendapatkan dukungan dari fraksi di DPR, menurut Lucius, pengambilalihan kursi ketua DPR tidak akan mudah.

Lucius menyebutkan, dukungan publik merupakan faktor penting mengingat publik memegang mandat tertinggi terhadap para wakil rakyat.

Ia menilai Golkar harus memastikan majunya Novanto dapat menjaga kewibawaan partai atau sebaliknya.

"Pengunduran diri yang ia lakukan sebelumnya terjadi karena tekanan publik yang luas. Sekarang ketika dia kembali ke kursi ketua DPR, dia juga harus bisa menjamin publik mau menerimanya," ujar Lucius.

(Baca juga: Jika Jadi Ketua DPR, Kontroversi Kebijakan Novanto Diprediksi Kembali)

Partai Golkar kembali mewacanakan akan mengembalikan kursi ketua DPR RI kepada Setya Novanto. Keputusan tersebut telah diputuskan pada rapat pleno DPP Partai Golkar.

Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, keputusan ini diambil dengan mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi terkait kasus "Papa Minta Saham" yang menyeret nama Novanto.

Keputusan MK tersebut dikuatkan dengan keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI yang tidak pernah menjatuhi hukuman untuk Novanto.

Kompas TV Polemik Kembalinya Novanto ke Puncak Senayan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com