Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Sudah Bukan Zamannya Lagi Jual Buah dari Kampung ke Kampung

Kompas.com - 17/11/2016, 11:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mendorong buah Indonesia menguasai konsumsi buah dunia.

Namun pertama-tama, yang harus harus diubah adalah persepsi petani buah bahwa sebenarnya komoditasnya mampu menembus pasar internasional.

"Bukan zamannya lagi jualan buah dari kampung ke kampung atau dari pasar ke pasar," ujar Jokowi dalam dalam acara pameran buah nusantara bertajuk Fruit Indonesia 2016 di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta, Kamis (17/11/2016) pagi.

"Yang harusnya dipikirkan itu menjual buah ke negara-negara lain, ke negara tetangga," kata dia.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta usaha kecil menengah yang bergerak di sektor perdagangan buah berbenah diri.

Selain mengembangkan bibit unggul buah, pascaproduksi juga mesti diperhatikan. Misalnya soal kemasan. Hal itu mesti diperhatikan agar buah tanah air mampu mendominasi pasar buah dunia.

Catatan Jokowi, saat ini Indonesia termasuk 20 negara yang merajai pasar buah dunia. (Baca juga: Jokowi Optimistis Buah Indonesia Bisa Kuasai Pasar Dunia)

Pemerintah, lanjut Jokowi, juga akan mendukung cita-cita itu. Jokowi telah mengimbau kepala daerah untuk menyediakan lahan khusus untuk pengembangan buah khas masing-masing.

"Setiap pemerintah daerah juga sudah saya perintahkan dan saya pantau perkembangan program penyediaan 5 sampai 50 hektare per unit usaha buah lokal," ujar Jokowi.

"Sementara untuk kementerian, saya perintahkan mendukung penuh usaha pengembangan buah lokal," ucap dia.

Jokowi juga meminta Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai sektor terdepan dalam pengembangan industri buah nasional untuk aktif berkomunikasi dengan pemerintah jika menemui hambatan, khususnya mengenai regulasi.

Kompas TV Ini Bisnis "Handicraft" Beromzet Rp 10 Juta per Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com