JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menguji coba penggunaan Kartu Indonesia Pintar (KIP) elektronik atau KIP Plus di sejumlah sekolah di Yogyakarta, Rabu (19/10/2016).
Menteri Muhadjir Effendi berharap uji coba ini berhasil dilaksanakan.
"Kami harap siswa dapat semakin mudah untuk mendapatkan perlengkapan penunjang belajarnya. Dengan KIP Plus ini, siswa juga bisa lebih cermat dalam menggunakan dana Program Indonesia Pintar," ujar Muhadjir melalui siaran pers resminya.
Sebagai tawap awal, Kemendikbud menyerahkan 1.295 KIP Plus kepada sebagian peserta didik penerima PIP di Kota Yogyakarta.
Rinciannya, 629 kartu untuk siswa SMP, 142 kartu untuk siswa SMA dan 524 kartu untuk siswa SMK.
Pemilihan kota Yogyakarta menjadi lokasi uji coba penyaluran bantuan pendidikan secara non tunai didasarkan pada ketersediaan infrastruktur perbankan.
Masa uji coba KIP Plus berlangsung sampai tanggal 31 Desember 2016. Muhadjir memastikan akan melanjutkan ke kota-kota berikutnya.
KIP Plus merupakan bentuk pengembangan penyaluran dana pendidikan melalui nontunai serupa kartu ATM.
KIP Plus yang merupakan pengembangan dari KIP sebelumnya adalah arahan dari Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas 26 April 2016 lalu.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad menjelaskan, KIP Plus tidak hanya berfungsi sebagai identitas penerima bantuan PIP, namun juga dapat digunakan sebagai alat transaksi keuangan.
Siswa pemilik KIP Plus dapat menggunakannya untuk berbelanja keperluan belajar di merchant yang ditunjuk oleh bank ataupun di koperasi sekolah yang memiliki fasilitas mesin Electronic Data Capture (EDC)
Terdapat dua kantung dana dalam KIP Plus, yaitu dana bantuan pendidikan PIP dan tabungan personal siswa.
"Lima puluh persen dana bantuan PIP dapat digunakan untuk transaksi non tunai, membeli perlengkapan yang dibutuhkan siswa untuk belajar. Lima puluh persen sisanya dapat dicairkan untuk memenuhi kebutuhan siswa seperti biaya transportasi," ujar Hamid.
Penyaluran KIP Plus ini bekerja sama dengan dua bank, yakni BNI dan BRI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.