JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengimbau masyarakat untuk tidak membuat isu yang dapat memprovokasi suasana menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2017.
Masyarakat diminta tidak terprovokasi atas pemberitaan simpang siur yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Kondisi yang sudah mulai kondusif seperti saat ini, jangan lagi ada yang mencoba untuk memancing di air keruh," ujar Ari, melalui keterangan tertulis, Senin (17/10/2016).
Pernyataan tersebut merespons pemberitaan soal perintah Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk memeriksa mantan Ketua MPR Amien Rais.
(Baca: Bareskrim Incar Penyebar "Hoax" Kapolri Perintahkan Periksa Amien Rais)
Beredar pula instruksi Kapolri untuk mengamankan salah satu calon dalam Pilgub DKI Jakarta.
Ari menegaskan bahwa isu tersebut merupakan kabar bohong.
"Saya dapat pastikan bahwa tidak ada arahan dari Kapolri seperti yang dikabarkan itu," kata Ari.
Ia mengatakan, penyebar berita hoax itu tak hanya menyerang Kapolri.
Dampak dari pemberitaan bohong tersebut dapat memperkeruh situasi politik menjelang pemilihan kepala daerah serentak 2017, khususnya di wilayah DKI Jakarta.
Padahal, gejolak sudah mulai mereda pasca demo besar di sekitar kantor Balai Kota pada Jumat (14/10/2016) lalu.
Mengenai slide instruksi Kapolri, Ari memastikan, setiap pejabat utama Polri dapat bersaksi bahwa tak ada arahan seperti itu.
(Baca: Polri: Perintah Kapolri Periksa Amien Rais "Hoax")
Ia pun telah memerintahkan jajarannya untuk menjerat pembuat berita bohong tersebut.
“Hingga saat ini, Subdit Cyber Crime Mabes Polri terus mengejar penyebar berita hoax itu. Jerat hukum juga sudah menanti,” kata Ari.