Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MUI: Kami Tidak Rela kalau Pilkada Korbankan Kerukunan Antarumat Beragama

Kompas.com - 14/10/2016, 20:43 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengingatkan, Pilkada Serentak 2017 jangan sampai mengorbankan kerukunan umat beragama di Indonesia. 

Hal itu disampaikannya seusai pertemuan bersama para tokoh agama, di Kompleks Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (14/10/2016).

"Kami tidak rela kalau pilkada ini mengorbankan kerukunan nasional, kerukunan antar-umat beragama. Maka kami minta pilkada ini diselenggarakan dengan menghindarkan terjadinya hal-hal yang bisa merusak kerukunan itu," kata Ma'ruf.

Menurut dia, agama seharusnya tidak dijadikan sebagai alat untuk menimbulkan konflik, khususnya dalam prosesi pesta demokrasi tersebut.

"Kami minta agama tidak dijadikan sebagai alat untuk menimbulkan konflik. Jangan untuk menghina, jangan untuk melecehkan, merendahkan. Itu yang kami minta," kata Ma'ruf.

Selain itu, dia berharap, jika ada perbedaan perspektif terkait agama bisa diselesaikan secara mufakat melalui musyawarah.

"Dalam menjalankan berbagai perbedaan, jangan diselesaikan dengan memakai kekerasan," kata Ma'ruf.

Jika permasalahan tersebut tak bisa diselesaikan dengan mufakat, Ma'ruf menyarankan agar masyarakat menyelesaikannya melalui jalur hukum.

Ia menekankan, kerukunan umat beragama lebih tinggi nilainya dibanding kepentingan politik sesaat.

"Andai kata tidak dapat terselesaikan juga, maka kita harapkan diselesaikan melalui hukum yang berlaku di negara kita. Jangan ada keributan karena kerukunan umat beragama lebih tinggi nilainya dibanding masalah yang sifatnya untuk kepentingan sesaat," papar Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com