Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor yang Dinilai Jadi Kendala Jokowi Tuntaskan Kasus HAM Masa Lalu

Kompas.com - 12/10/2016, 06:13 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pegiat hak asasi manusia Usman Hamid menilai terdapat beberapa kendala bagi pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

Usman menuturkan beberapa pejabat di lingkungan pemerintah tidak memiliki pengalaman dan perspektif serta kemampuan dalam bidang HAM.

"Saya bisa sebut Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan yang pernah mengatakan para pembunuh Theys Eluay adalah pahlawan," kata Usman di kawasan Cikink, Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Theys Eluay mencetuskan dekret Papua merdeka dan mengibarkan bendera Bintang Kejora pada 1999. Sekitar dua tahun berselang, Theys terbunuh di sekitar Jayapura.

Theys dibunuh sejumlah oknum Komando Pasukan Khusus (Kopassus), salah satunya Mayjen Hartomo. Hartomo telah diadili dan kini menghirup udah bebas.

(Baca: Butuh Kenegarawanan Jokowi untuk Selesaikan Kasus HAM Masa Lalu)

"Sekarang pembunuh yang pernah divonis bersalah oleh Mahkamah Militer tahun 2003 itu jadi Kepala Badan Intelijen Strategis," ucap Usman.

Selain Ryamizard, Usman menyebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto masih bermasalah di mata internasional.

Nama Wiranto, lanjut Usman, tercatat dalam laporan Komisi Ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memeriksa penanganan pelanggaran HAM berat di Timor Timur.

Usman menuturkan, Komisi Ahli PBB merekomendasikan beberapa nama tersangka tingkat tinggi termasuk Wiranto untuk dituntut dalam mekanisme yudisial.

Kendala lainnya, tambah Usman, merupakan kecenderungan menggunakan mekanisme non-yudisial dalam penyelesaian kasus HAM masa lalu.

"Kami ingin presiden ambil langkah sebagai negarawan yang disebutkan sebagai kompas, arah untuk mengadili kejahatan HAM berat masa lalu seadil-adilnya," ujar Usman.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com