Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Akui Masih Banyak Polisi Arogan dan Koruptif

Kompas.com - 11/10/2016, 13:39 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, waktu satu hingga dua tahun tak cukup untuk membenahi Polri.

Apalagi kultur yang melekat pada Polri saat ini adalah arogan dan koruptif. Pandangan masyarakat itu, kata dia, berdasarkan pengamatan dan pengalaman.

Dan Tito mengakui, masih banyak ditemui oknum polisi yang melakukan hal bertentangan dengan etik, bahkan melawan hukum.

"Sikap arogansi, budaya yang masih koruptif, dan pengguna kekerasan eksesif, itu masih ada," ujar Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Perilaku negatif itu memicu rendahnya tingkat kepercayaan publik kepada Polri.

Pembakaran kantor polisi dan perlawanan kepada aparat menunjukkan bahwa masyarakat tidak merasakan kenyamanan dengan apa yang dilakukan oknum kepolisian.

Tito pun menyimpulkan bahwa commander wish yang selama ini gencar dia gaungkan belum menyentuh hingga ke unit kepolisian level bawah, seperti tingkat polsek.

"Para pelaksana di lapangan para Bintara Tamtama sampai para perwira pertama pun belum banyak mengetahui sehingga mereka belum menyadari bahwa betapa pentingnya public trust," kata Tito.

(Baca: Kapolri Akui Program Reformasi Polri Belum Dipahami Merata hingga Polres-Polsek)

Tito mengaku tegas dalam menjatuhkan reward and punishment (penghargaan dan sanksi). Bagi polisi atau unit kepolisiannya yang melanggar etik, Tito janji akan menindak tegas.

Seperti yang terjadi pada Direktur Reserse Narkoba Polda Bali Komisaris Bersar Franky Haryanto, ia dimutasi karena diduga memeras tersangka kasus narkoba yang ditangani.

"Saya langsung melakukan video conference, saya ambil alih serah terimanya di depan saya dan itu di seluruh Indonesia memonitor," kata Tito.

Sementara itu, penghargaan diberikan kepada polisi berprestasi. Seperti yang diberikan Tito kepada anggota Polres Bekasi yang menangkap pelaku perampokan.

Tito mengatakan, dirinya tak akan segan-segan memberi hukuman maupun penghargaan kepada anggota kepolisian yang berhak menerimanya.

Tito menyadari bahwa ekpektasi masyarakat kepadanya untuk mereformasi Polri sangat tinggi, maka ia berupaya sebisa mungkin melakukan perubahan.

"Reformasi telah dilakukan, tapi yang paling tidak berhasil reformasi kuktural karena tidak seperti memencet lampu yang langsung hidup. Butuh proses," kata Tito.

Kompas TV Krishna Murti Dituding Menganiaya Seorang Perempuan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com