Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Akui Program Reformasi Polri Belum Dipahami Merata hingga Polres-Polsek

Kompas.com - 11/10/2016, 12:31 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengakui bahwa sosialisasi "Commander Wish Kapolri" belum merata hingga jajaran kepolisian di bawah.

Commander Wish merupakan arahan Kapolri kepada bawahannya dengan target mereformasi Polri secara internal dan kultural.

"Comander Wish baru sampai tataran middle management ke atas. Tapi di grassroot belum tersosialisasi dengan baik," ujar Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Tito mengatakan, ia selalu menjabarkan kepada media dan pemerintah, termasuk jajaran di bawahnya mengenai poin-poin dalam Commander Wish itu.

Dengan demikian, mulanya, Tito meyakini bahwa programnya sudah tersosialisasi dengan baik. Namun, begitu berkunjung ke Polda, Polres, dan Polsek, tidak sedikit yang belum memahami betul soal target kerja Polri.

"Bahkan saat saya ke Riau, Jawa Timur, sebagian tidak mengerti. Saya tunjuk, suruh Kapolresnya jelaskan, dia tidak mengerti," kata Tito.

Jika pucuk pimpinan unit kepolisian tidak mengerti, kata Tito, ribuan bawahannya pun juga tidak mengerti. Maka hal ini menjadi pembelajaran bagi Tito untuk lebih gencar menyosialisasikan programnya itu.

"Commander Wish ini intinya public trust. Bagaimana program kita bisa meningkatkan kepercayaan publik pada Polri," kata Tito.

(Baca juga: Resmi Jadi Kapolri, Hari Ini Tito Paparkan "Commander Wish")

Kapolri mengusung semboyan "Promoter" yang merupakan akronim dari "Profesional, Modern dan Terpercaya" sebagai tagline Polri.

Adapun yang ingin dicapai Tito dari Commander Wish yakni reformasi kultural pada organisasi dan reformasi kinerja pada organisasi.

"Adanya globalisasi di era informasi, semua jadi serba terbuka dan instan. Persepsi publik harus diperhatikan," kata Tito.

(Baca juga: Mayoritas Pemberitaan dari Polda Metro Jaya, Kapolri Sampaikan "Commander Wish")

Kompas TV Kapolri Akan Usut Tuntas Kasus WNA Bunuh Polisi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com