Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kelompok Intoleran Kuasai Internet

Kompas.com - 29/09/2016, 19:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Mudahnya mengakses informasi lewat internet membuat konten radikal yang disebarkan di dunia maya dapat menyebar dengan cepat. Untuk mengatasinya, perlu konten tandingan yang berisi paham toleransi dan kebinekaan agar masyarakat tak terpengaruh konten negatif yang bersifat intoleran.

Berdasarkan data dari wearesocial.com, Januari 2016, sebanyak 31 persen penduduk Indonesia mengakses internet. Mereka yang mengakses melalui perangkat komputer menghabiskan 4,7 jam per hari, sedangkan pengguna gawai menghabiskan waktu 3,5 jam per hari.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdatul Ulama Helmy Faishal Zaini, dalam jumpa pers kompetisi esai dan video ”Islam Damai”, Selasa (27/9), di Jakarta, mengatakan, Indonesia sudah menjadi target penyebaran paham radikalisme global via internet. Penyebabnya, pengguna internet di Indonesia cukup tinggi sehingga penyebaran paham intoleran melalui internet dinilai lebih mudah dilakukan.

Kewajiban

Konten yang mengandung unsur radikal itu bisa memecah belah kesatuan bangsa. ”Konten radikal harus kita imbangi dengan konten toleransi yang dapat mengedukasi masyarakat,” ucap Helmy.

Dengan menambah konten toleransi, menurut dia, masyarakat pun nantinya tak hanya disuguhi paham yang merusak kebinekaan. ”Sebagai warga masyarakat, kita berkewajiban mengedukasi dan memberikan kesadaran kolektif untuk saling menjaga toleransi,” ujar Helmy.

Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Sugeng Bahagijo menilai, penanggulangan intoleransi lebih efektif apabila ada peran serta masyarakat. Masyarakat memiliki ide dan solusi yang bisa disebarkan langsung untuk melawan ajaran radikalisme. Dengan demikian, akan lebih banyak terdapat konten perdamaian, toleransi, dan kebinekaan yang tersebar di internet.

Pemimpin Redaksi NU Online Achmad Mukafi Niam berharap penulis dan kreator beraliran damai ikut terlibat aktif dalam kampanye deradikalisasi. Tulisan sebaiknya tidak hanya disebarkan di media konvensional, tetapi juga di media internet yang banyak diakses masyarakat. ”Jangan sampai internet dikuasai kelompok penyebar paham radikal,” ucap Achmad. (C09)

 

Versi cetak artikel ini terbit di harian "Kompas" edisi 29 September 2016, di halaman 12 dengan judul "Cegah Kelompok Intoleran Kuasai Internet"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Nasional
PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Nasional
Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo 'Giveaway'

PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo "Giveaway"

Nasional
Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com