Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2016, 19:51 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi mengaku seharusnya yang diusung Partai Gerindra sebagai calon gubernur DKI Jakarta adalah dirinya.

Namun, pencalonan tersebut batal karena ia keburu ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Memang seharusnya saya. Kalau akhirnya Gerindra tidak mengusung saya, berarti ada pilihan yang lebih baik, buat saya baguslah, menurut saya sekarang ini kansnya cukup kuat," ujar Sanusi saat jeda persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (26/9/2016).

(Baca: Percakapan Ini Tunjukan Sanusi Akali Bahasa Perda agar Bisa Untungkan Pengembang)

Sanusi mengaku mendapat kabar mengenai pencalonan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI dari Ketua DPD Gerindra Provinsi DKI Jakarta M Taufik.

Ia mengaku mendukung langkah Partai Gerindra mengusung pasangan Anies-Sandiaga.

Menurut Sanusi, keduanya memiliki kemampuan yang cocok untuk memimpin Jakarta.

Sanusi pernah digadang Partai Gerindra sebagai salah satu bakal calon gubernur DKI Jakarta.

Namun, Sanusi tertangkap tangan saat menerima suap dari Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja.

(Baca: Gagal Jadi Cagub DKI karena Ditangkap KPK, Sanusi Dukung Anies-Sandiaga)

Suap sebesar Rp 2 miliar yang diberikan secara bertahap tersebut guna memengaruhi Sanusi agar mengakomodasi keinginan perusahaan pengembang dalam pembahasan rancangan peraturan daerah tentang reklamasi.

"Saya tidak menyesal, saya bilang ini berkah karena saya diberikan waktu untuk bercinta sama Tuhan Yang Maha Esa. Kemarin saya sibuk, lupa mungkin sama Tuhan," kata Sanusi.

Kompas TV Ahok Jadi Saksi Untuk Terdakwa Sanusi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com