JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan anggota DPRD DKI, Mohamad Sanusi, kini mendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam pilkada serentak DKI Jakarta.
Niat Sanusi untuk menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta memang sirna setelah tertangkap tangan oleh petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya bersyukur sekali kalau dua orang ini bersatu menjadi satu, pasangan yang bisa maju di pilgub," ujar Sanusi saat jeda persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (26/9/2016).
Menurut Sanusi, Anies Baswedan merupakan sosok yang mampu menyesuaikan diri dengan berbagai kelompok masyarakat, baik di kelompok masyarakat menengah ke bawah maupun kelompok masyarakat intelektual dan akademisi.
Sanusi optimistis bahwa Anies mampu menerima aspirasi dari berbagai lapisan masyarakat.
Sementara itu, Sanusi menilai, Sandiaga adalah pribadi yang piawai dalam hal manajerial. Pengalaman Sandiaga dalam memimpin perusahaan dinilai akan membantu dia apabila terpilih sebagai pemimpin Jakarta.
"Jakarta ini perlu managerial skill yang tinggi, karena membangun Jakarta, seperti yang Ahok bilang, harus ada sosok-sosok yang bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan ekonomi, tidak bisa hanya mengandalkan pendapatan daerah," kata Sanusi.
(Baca juga: Anies-Sandiaga, Dua Jubir yang Berseberangan Saat Prilpres Kini Berpasangan di Pilkada)
Sanusi pernah digadang oleh Partai Gerindra sebagai salah satu bakal calon gubernur DKI Jakarta. Namun, Sanusi tertangkap tangan saat menerima suap dari Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja.
Suap sebesar Rp 2 miliar yang diberikan secara bertahap tersebut guna memengaruhi Sanusi agar mengakomodir keinginan perusahaan pengembang dalam pembahasan rancangan peraturan daerah tentang reklamasi.