Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2016, 06:58 WIB

Oleh: M SUBHAN SD

Pilkada DKI Jakarta barangkali perhelatan politik lokal paling gaduh dan heboh. Pada detik-detik terakhir pendaftaran bakal calon gubernur/wakil gubernur, Jumat (23/9), akhirnya Jakarta memiliki tiga kandidat, yang tiga-tiganya diusung partai politik.

Dua hari lalu deklarasi pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI-P, Nasdem, Hanura, Golkar bikin heboh.

Kemarin muncul dua bakal pasangan calon. Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni diusung Partai Demokrat, PAN, PPP, dan PKB.

Pasangan lainnya adalah Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Selama ini, Pilkada DKI Jakarta selalu berputar-putar di sekitar gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Berbulan-bulan ia menjadi buah bibir. Sosoknya paling kontroversial. Mulutnya dianggap tidak terkontrol, blak-blakan, dan suka marah-marah.

Kelakukannya dinilai kurang santun. Dan, kebijakannya sebagai gubernur dipandang keras, misalnya suka gusur-menggusur.

Maka, ia banyak ditolak oleh berbagai kalangan. Sampai-sampai muncul isu SARA.

Namun, selama ini modal politiknya sangat bagus karena memiliki elektabilitas paling tinggi. Karena itu, banyak orang yang mendukungnya sampai mampu mengumpulkan 1 juta KTP saat persiapan menapaki jalur perseorangan.

Sampai-sampai orang parpol pun ikut marah dan menuding Ahok melakukan deparpolisasi.

Setelah tarik-ulur dan bikin heboh, akhirnya Ahok berlabuh ke parpol juga. Setelah cukup lama diusung Nasdem, Hanura, Golkar, akhirnya PDI-P mengumumkan pasangan Ahok-Djarot juga pada Selasa (20/9) lalu.

Hubungan Ahok dan PDI-P memang unik, seperti orang pacaran: panas-dingin, benci-rindu, putus-sambung.

Bukan main komunikasi politik antara Ahok dan politikus PDI-P. Pelaksana Tugas Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH bahkan terlihat bersemangat membangun koalisi kekeluargaan dengan partai-partai lain.

Memperlihatkan sinyal tak akan mengusung Ahok. Seolah-olah hubungan benar-benar retak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com