Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nama Agus dan Sylviana Masih Relatif Asing di Telinga Publik"

Kompas.com - 23/09/2016, 12:18 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Riset Indonesia (Risindo) Toto Sugiarto menilai, koalisi Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, PPP, PAN dan PKB memilih langkah sulit untuk menang di Pilkada DKI Jakarta.

Sebab, nama pasangan Agus-Sylviana dinilai kurang populer bagi warga Jakarta.

"Nama Agus dan Sylviana masih relatif asing di telinga publik," ujar Toto saat dihubungi, Jumat (23/9/2016).

Di sisi lain, kata Toto, pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat sangat populer bagi warga Jakarta. Elektabilitas mereka, kata Toto, sangat tinggi.

 

(baca: Ruhut: Agus Yudhoyono Bukan Kader Demokrat, Aku Tetap Dukung Ahok)

Meskipun demikian, menurut Toto, pasangan Agus-Sylviana tetap layak untuk maju dan bersaing.

"Kedua nama ini relatif ringan beban masa lalu, belum terkait kasus hukum berat," kata dia.

Maka dari itu, lanjut Toto, jika koalisi Cikeas ingin menang, maka pasangan calon harus menyusun visi dan misi yang menarik, tepat dan mewakili seluruh kalangan warga Jakarta mulai dari level atas hingga warga kelas bawah.

 

(baca: Ruhut: Agus Yudhoyono Dibunuh Kariernya di TNI oleh Demokrat)

Selain itu, penyampaian visi dan misi pasangan Agus-Sylviana harus disampaikan secara baik ke warga Jakarta.

"Pasangan calon juga harus mampu menampilkan diri lebih baik dari pesaing. Ia harus memiliki program aksi yang menarik rakyat terbanyak, yaitu kalangan bawah," tutur Toto.

Toto melanjutkan, disinilah peranan tim sukses pasangan Agus-Sylviana menjadi sangat penting. Tim sukses harus bekerja keras agar bisa merebut hati warga Jakarta.

Koalisi ini, kata Toto, harus mengerahkan seluruh kekuatan mesin politik yang dimiliki.

"Dilakukan sosialisasi citra diri pasangan calon," kata Toto.

 
 

(baca: Koalisi Kekeluargaan Pecah, Peluang Menang Ahok-Djarot Dinilai Semakin Besar)

Ahok-Djarot sebelumnya sudah mendaftar ke KPUD DKI. Mereka diusung PDI-P, Partai Hanura, Partai Golkar dan Partai Nasdem.

Adapun Partai Gerindra dan PKS baru akan mengumumkan siapa pasangan yang diusung pada hari ini.

Kompas TV Siapa Cawagub DKI Pendamping Agus Yudhoyono?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com