Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang PDI-P Umumkan Cagub DKI, Ahok Tampak di Rumah Megawati

Kompas.com - 20/09/2016, 18:01 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendatangi kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2016) sore.

Ahok tiba sekitar pukul 17.30 WIB melalui pintu samping kediaman Megawati untuk menghindari wartawan.

Ahok tampak sempat turun dari mobil dinasnya berpelat nomor B 1966 RFR di halaman rumah Megawati. Dia mengenakan batik lengan panjang berwarna dominan coklat.

Jelang pengumuman pasangan calon gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusung PDI-P, sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat PDI-P menggelar rapat pleno di kediaman Megawati Soekarnoputri.

Menurut rencana, rapat pleno akan digelar sebelum pengumuman pasangan calon yang akan diusung di kantor DPP PDI-P.

Sekitar pukul 16.40 WIB, hadir pula Ketua DPP PDI-P Bidang Keorganisasian dan Keanggotaan Djarot Saiful Hidayat serta Ketua Bidang Internal Utut Adianto. Tampak pula Hamka Haq, Sukur Nababan, Bambang DH, Ribka Tjiptaning, dan Menko PMK Puan Maharani.

Kemudian menyusul kedatangan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sekitar pukul 17.00 WIB.

Saat ditemui wartawan, Djarot mengatakan, rapat pleno tersebut akan diadakan pada pukul 17.00 untuk menetapkan pasangan calon kepala daerah yang akan diusung oleh PDI-P di 101 daerah.

"Sudah ditetapkan, cuma masih ada beberapa yang belum. Makanya, kami putuskan dan secara serentak nanti diumumkan," ujar Djarot saat ditemui wartawan.

Sementara itu, Hasto mengatakan, pengumuman 101 calon pasangan di daerah lainnya yang akan mengikuti pilkada serentak pada 2017 mendatang merupakan respons partai terkait harapan rakyat Indonesia akan pemimpin yang berintegritas.

"Ini menunjukkan PDI-P merespons harapan rakyat agar partai menyiapkan calon pemimpin secara sistemik melalui tahapan strategis, termasuk sekolah-sekolah calon kepala daerah," ungkapnya.

Kompas TV Ahok Tanggapi Santai Elektabilitasnya Turun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com