Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika PDI-P Dukung Ahok, Nasdem Yakin Tim Pemenangan Tak Diubah

Kompas.com - 20/09/2016, 06:21 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Nasdem Ferry Mursyidan Baldan menilai, berkoalisi ataupun beroposisi merupakan hal yang wajar dalam politik, baik dalam dukungan terhadap pemerintahan maupun dukungan terhadap calon kepala daerah.

Hal itu diungkapkan Ferry menanggapi isu akan didukungnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petahana oleh PDI-P.

"Menurut saya, kami melihat sesuatu yang biasa saja, kan meskipun kami koalisi nasional (KIH), tapi ketika di daerah kadang-kadang kami berhadapan, kadang-kadang bareng lagi, enggak sama, biasa saja," ujar Ferry disela acara Musyawarah Nasional (Munas) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), di bilangan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (19/9/2016).

(Baca: Selasa Malam, PDI-P Umumkan Pasangan Cagub-Cawagub DKI Jakarta)

Partai Nasdem bersama Partai Golkar dan Partai Hanura sudah lebih dahulu menyatakan dukungan untuk Ahok.

Menurut Ferry, tidak akan ada perubahan dalam tim pemenangan untuk Ahok yang sudah selesai disusun dengan menunjuk Nusron Wahid sebagai ketua jika nanti PDI-P ikut mendukung Ahok.

"Saya rasa tidak (diubah), paling dikembangkan," kata dia.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memastikan akan mengumumkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung ke Pilkada DKI Jakarta 2017, Selasa (20/9/2016) malam.

(Baca: PDI-P Usung Ahok-Djarot pada Pilkada DKI?)

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuturkan, pengumuman tersebut dilakukan serentak dengan daerah lain. Hal tersebut dilakukan untuk menegaskan bahwa keseluruhan tahapan pilkada serentak 2017 ditempatkan sebagai satu kesatuan proses kelembagaan kepartaian dalam menyiapkan pemimpin sebagai salah satu fungsi utama partai.

"DPP PDI Perjuangan memastikan akan mengumumkan pasangan cagub dan cawagub DKI pada Selasa, 20 September 2016, pukul 20.00 WIB," ujar Hasto melalui keterangan tertulis, Senin.

Kompas TV PDI-P Kantongi Nama Cagub & Cawagub DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com