Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Deradikalisasi Dinilai Butuh Peran Kemenag, Kemendagri, dan Kemendikbud

Kompas.com - 15/09/2016, 17:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panitia Khusus Revisi Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Muhammad Syafi'i menyatakan, proses deradikalisasi dalam pemberantasan terorisme membutuhkan peran kementerian lain.

Selama ini, Syafi'i menilai pemberantasan terorisme khususnya dalam hal deradikalisasi masih belum memaksimalkan institusi yang langsung bekerja di masyarakat.

Menurut Syafi'i, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Dalam Negeri memiliki intitusi yang mampu menjangkau masyarakat secara langsung.

"Makanya hari ini kami undang mereka bertiga untuk memberi masukan dalam proses deradikalisasi," kata Syafi'i saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/9/2016).

"Tentu kami juga ingin ketiga kementerian tersebut menggerakkan institusi di bawahnya untuk aktif melakukan deradikalisasi," ucapnya.

Politisi Partai Gerindra itu menambahkan, Kementerian Pendidikan melalui sekolah yang mereka bawahi tentu berperan besar dalam membentengi siswa dan siswi di sekolah dari paham radikal.

Hal itu bisa dilakukan melalui pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan agama Islam.

Sama halnya dengan Kementerian Agama. Syafi'i berharap Kementerian Agama melalui pesantren dan madrasah yang dibawahinya secara khusus menyusun kurikulum deradikalisasi.

Menurut Syafi'i meski para santri itu belum terkena paham radikal, deradikalisasi perlu dilakukan untuk memberikan kesadaran agar waspada terhadap paham radikal.

Selain di ranah pendidikan formal, pendidikan agama di ranah nonformal yang ditangani Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam juga harus memaksimalkan perannya.

Terutama, dalam mengoptimalkan majelis taklim sebagai corong utama deradikalisasi di masyarakat.

(Baca juga: BNPT Akan Libatkan Kemenkominfo dan Kemendikbud dalam Upaya Deradikalisasi)

Sedangkan Kementerian Dalam Negeri diharapkan mengaktifkan kembali peran Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di seluruh Indonesia.

"Dari pertemuan dengan ketiga kementerian tadi sudah ada gambaran dari kami dalam menyusun RUU Terorisme khususnya dalam hal deradikalisasi. Nantinya ketiga kementerian tadi juga harus siap bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme," tutur Syafi'i.

(Baca juga: Rapat RUU Anti-Terorisme, BNPT Tekankan Penguatan Deradikalisasi)

Kompas TV Pengaruh Terorisme Melalui Media Sosial-Satu meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com