Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deradikalisasi Galau

Kompas.com - 05/09/2016, 06:16 WIB

Oleh: Said Aqil Siroj

Kasus teror di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan, Sumatera Utara, baru-baru ini kembali membuat geger. IAH remaja umur 17 tahun menjadi pelakunya.

Lagi-lagi, peristiwa ini menyedot perhatian seraya memicu kecemasan, akankah teror model seperti ini bakal terjadi lagi?

Seorang peneliti yang sudah banyak blusukan dalam kegiatan deradikalisasi bercerita kepada saya.

Beberapa hari setelah kejadian teror Medan, dia ditelepon kenalan akrabnya, seorang mantan napi terorisme.

Kenalannya itu dulunya dikenal ”ideolog” yang sering melakukan ”cuci otak” kepada ratusan anak muda di Medan dan sekitarnya.

Selepas dari bui, diatobat dan banyak membantu dalam program deradikalisasi. Si mantan napi terorisme itu mencurahkan pikirannya soal masih aktifnya sel-sel jihad di Medan.

Daerah yang dikenal multikultur ini dipandangnya masih rentan dengan aksi terorisme.

Di Medan sudah pernah terjadi kasus-kasus teror, seperti peledakan gereja, perampokan Bank Lippo dan CIMB, penyerangan Polsek Hamparan Perak, dan yang ”legendaris” lahirnya Komando Jihad (Komji).

Saat ini, tak sedikit pengajian (ta’lim) digelar secara rutin dan underground oleh beberapa kelompok yang bahkan terindikasi berkiblat pada Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS).

Pengikutnya banyak dari anak-anak muda. Metodenya dengan baiat. IAH salah satu produk dari hasil baiat ala NIIS.

Dari sini, dia melihat besarnya potensi teror yang akan mengguncang. Hitung-hitungannya, banyak ”pengantin” dari kalangan anak-anak muda yang berpotensi siap menyusul untuk amaliyat jihad dalam bentuk terorisme.

Karena itu, menurut dia, deradikalisasi perlu digencarkan. Jangan sampai ada ”deradikalisasi galau”.

Kasus ”teror Medan” inibisa sebagai ”teropong” untuk melihat sejauh mana perjalanan deradikalisasi terorisme.

Banyak yang bertanya-tanya, mengapa masih saja kita ”kecolongan” aksi teror, sementara deradikalisasi sudah dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Tak ayal, ada galau, harapan, dan juga optimisme.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com