JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir, mengatakan bahwa pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan terhadap sembilan anak buah kapal (ABK) WNI yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina.
Ia menjelaskan, kesembilan WNI disandera di lokasi yang berbeda.
"Saat ini masih ada sembilan yang masih ditahan di berbagai kelompok, mereka tidak satu kelompok. Karena kan diambilnya beda-beda. Jadi sekarang ini ada yang dua, tiga, tiga, dan satu," ujar Arrmanatha di Kantor Kemenlu, Kamis (1/9/2016).
Kemenlu, lanjut Arrmanatha, terus berupaya melakukan pembebasan dengan cara diplomasi. Crisis Center yang dipimpin Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam), Wiranto, juga terus menjalankan fungsinya.
(Baca: Dua Sandera yang Kabur dari Abu Sayyaf Sudah Tiba di Indonesia)
Selain itu, TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN) juga tak berhenti menjalankan operasi intelijen. Di sisi lain, perusahaan tempat para ABN bekerja pun terus berkomunikasi dengan kelompok penyandera.
"Strategi ini saling melengkapi. Ada menhan, ada panglima TNI, ada juga BIN, ada Kapolri, jadi mereka selalu berkoordinasi langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya," kata dia.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto memastikan bahwa dua dari 11 warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina, berhasil melarikan diri. Dua WNI tersebut yakni bernama Sofyan dan Ismail.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.