JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Mulyono tidak ingin melihat anggotanya yang terlibat dalam jaringan narkotika, baik sebagai pengguna ataupun pengedar.
Dia akan menindak tegas siapa pun anggotanya yang memang terbukti terlibat dalam jaringan narkotika.
Mulyono mengatakan, untuk penelusuran keterlibatan anggota TNI dalam jaringan narkoba, Mabes TNI, dalam hal ini di bawah komando Panglima TNI Gatot Nurmantyo, sudah membuat tim investigasi terkait dugaan keterlibatan oknum tentara dalam jaringan pengedar narkoba Freddy Budiman.
"Tim ini kan baru berjalan dua hari. Kita tunggu hasilnya, tapi saya secara pribadi tidak mau jika ada anggota saya yang terlibat dalam jaringan narkoba. Jika terbukti terlibat akan langsung saya proses. Kalau perlu saya pecat," ujar Mulyono saat ditemui di Balai Kartni, Jakarta Selatan, Rabu (10/8/2016).
(Baca: TNI Bentuk Tim Investigasi Usut Keterlibatan Prajurit dalam Jaringan Narkoba)
Mulyono mengungkapkan pihaknya telah melakukan pembersihan internal dan pendisplinan terhadap semua pasukan TNI Angkatan Darat.
Dia juga menuturkan akan melakukan peningkatan pengawasan terkait penggunaan sarana dan prasarana militer agar tidak disalahgunakan di luar tugas kedinasan.
"Saya juga telah meningkatkan pengawasan penggunaan sarana dan prasarana. Jangan sampai disalah gunakan. Kendaraan-kendaraan dinas TNI yang dipakai preman dan memakai plat TNI. Kami sedang cek lagi, biar tidak dipakai untuk transaksi narkoba," kata Mulyono.
"Panglima TNI sedang investigasi, kalau memang ada anggota saya yang terlibat saya tidak mau diribetin lagi. Langsung saja saya pecat, daripada saya yang repot urus orang yang terlibat narkoba," tambah dia.
(Baca: Panglima TNI: Prada sampai Jenderal jika Berbuat Salah, Harus Ditindak)
Sebelumnya, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa pihaknya telah membentuk tim untuk menyelidiki keterlibatan oknum TNI yang terlibat jaringan peredaran narkoba.
Hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti keterangan koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar terkait pengakuan Freddy Budiman dan instruksi Presiden Joko Widodo.
Gatot menuturkan saat ini tim tersebut telah melakukan penelusuran untuk mencari tahu siapa oknum TNI berpangkat bintang dua yang disebut haris telah membantu Freddy menyelundupkan narkoba.
(Baca: Ada Petugas BNN Protes Kamera CCTV Dipasang di Sel Freddy Budiman)
Namun, ia mengakui proses tersebut masih mengalami kendala karena Haris atau Freddy sendiri tidak menyebut secara pasti siapa nama jenderal tersebut.