Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Pesan Berantai Cerita Freddy Budiman, Humas BNN Langsung Hubungi Haris Azhar

Kompas.com - 06/08/2016, 12:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kombes Pol Slamet Pribadi mengaku mendapatkan pesan berantai yang mengatasnamakan Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar pada Jumat (29/7/2016).

Begitu membaca isi pesan itu, Slamet mengaku terkejut karena instansi BNN disebut dalam kesaksian Freddy Budiman. Ia langsung menghubungi Haris melalui telepon genggamnya.

"Kata Haris, saya penelepon pertama. Saya langsung kontak apa benar ini broadcast dari Haris. Katanya betul," ujar Slamet dalam diskusi bertajuk "Hitam Putih Pemberantasan Narkoba" di Jakarta, Sabtu (6/8/2016).

Slamet pun meminta data konkret kepada Haris soal kesaksian Freddy. Namun, Haris tidak memiliki bukti selain apa yang telah ia tuliskan dalam pesan berantai itu.

Slamet pun melaporkan adanya pesan itu kepada Kepala BNN Budi Waseso. Menurut dia, Budi menerima informasi tersebut sebagai masukan dan mengapresiasinya.

"Beliau (Budi) mempersilakan Haris membuktikan bukti pendukung dari informasi yang diberikan. Sampai sekarang masih ditunggu, belum disampaikan," kata Slamet.

Budi, kata Slamet, menyatakan bahwa BNN akan menindak tegas jika benar ada oknumnya yang terlibat dalam peredaran narkotika sebagaimana kesaksian Freddy.

Begitu mendapat informasi dari Haris, BNN langsung membentuk tim investigasi yang dipimpin oleh Inspektur Utama BNN Rum Murkal.

"Haris bilang akan proaktif untuk saling berbicara. Buwas berkali-kali bilang terima kasih dan memohon kerja sama BNN dengan Haris," kata dia.

Namun, pada akhirnya BNN melaporkan Haris ke Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik.

Slamet mengatakan, pihaknya menganggap apa yang disebarkan Haris belum terkonfirmasi dan buktinya lemah.

"Informasi belum konkret, sudah di-blast, diundur juga waktu menyebarkannya. Mestinya sampaikan, 'Pak ini ada info tolong sampaikan ke Pak Buwas'. Tapi ini disimpan berlama-lama, dua tahun," kata Slamet.

Kompas TV TNI, Polri, dan BNN Laporkan Koordinator Kontras ke Bareskrim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com