Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Agung Sudah Bahas Penanganan HAM Berat dengan Wiranto

Kompas.com - 05/08/2016, 17:27 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengaku telah membahas soal penanganan pelanggaran HAM berat masa lalu dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.

Di bawah arahan Menko Polhukam yang baru, Prasetyo memastikan penanganan kasus tetap berjalan.

"Nanti formulanya seperti apa, kami akan rumuskan yang terbaik," ujar Prasetyo di kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (5/8/2016).

Prasetyo memastikan perkara tersebut tak akan kadaluarsa meski saat ini belum ada penyelidikan yang dibuka di Kejaksaan Agung.

Sama seperti sebelumnya, kemungkinan upaya yang dilakukan dalam penuntasan pelanggaran HAM berat masa lalu, yakni melalui rekonsiliasi.

"Sejauh memang susah ditemukan buktinya, pendekatannya akan sama. Saksinya susah ditemukan, ini kan sudah 51 tahun," kata Prasetyo.

Selain itu, kata Prasetyo, pengadilan ad hoc juga belum dibentuk. Ia mengatakan, siapa pun akan sulit untuk mendapatkan bukti karena kejadiannya sudah lama berlalu.

Saat ini, jaksa tengah menunggu hasil pra penyelidikan dari Komnas HAM.

"Itu yang diteliti apakah layak naik penyidikan atau tidak," kata Prasetyo.

"Dengan Komnas HAM juga sudah dibicarakan, sudah ada kesamaan mengenai penanganan pelanggaran HAM berat masa lalu," lanjut dia.

Sebelumnya, penunjukan Wiranto sebagai Menko Polhukam dikecam Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Wiranto dinilai tak layak menjabat lantaran dinilai tersangkut pelanggaran HAM berat di masa lalu.

(Baca: Kontras: Wiranto Ada di Deret Terdepan atas Sejumlah Pelanggaran HAM)

Namun, Wiranto membantah tuduhan beberapa kelompok aktivis yang menyebut dirinya terkait sejumlah kasus pelanggaran HAM di Indonesia.

Bahkan mantan Panglima ABRI di era Presiden Soeharto itu akan melanjutkan program kementerian terkait penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masa lalu.

(Baca: Jabat Menko Polhukam, Wiranto Janji Lanjutkan Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu)

Kompas TV Pemerintah Akan Selesaikan Kasus HAM 1965
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com