JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto meragukan kabar yang menyebut bahwa warga negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata asal Filipina Abu Sayyaf dalam keadaan sakit keras.
Ia menilai, kabar tersebut bisa saja diembuskan agar pemerintah segera membayar uang tebusan yang diminta.
"Soal sakit enggak sakit itu kan katanya kan. Itu barangkali juga jadi trik dari penyandera itu. Itu bisa juga," kata Wiranto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/8/2016) malam.
Wiranto mengaku dapat memahami kekhawatiran pihak keluarga yang disandera hingga masyarakat luas.
Namun, ia meminta agar pemerintah diberi kesempatan untuk bekerja membebaskan sandera.
"Jangan kita heboh tiap hari soal itu. Yang penting sudah ada langkah konkret," tambah mantan Panglima ABRI ini.
Wiranto menyebut, langkah konkret yang sudah dilakukan pemerintah antara lain membuat kesepakatan dengan Filipina dan Malaysia untuk melakukan operasi baik di darat maupun di laut.
Langkah diplomasi juga terus dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri.
Sementara, upaya jangka panjang untuk mencegah penyanderaan terulang di kemudian hari juga sudah dilakukan.
"Jadi kita tunggu saja, enggak tiap hari ribut saja. Tenang saja," kata Wiranto.
Tujuh WNI anak buah kapal tugboat Charles 001 sudah disandera sejak 20 Juni atau sebulan yang lalu.
Sementara, tiga WNI anak buah kapal pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Lim sejak 9 Juli.
Sebelumnya, salah satu keluarga sandera, Risna, mengatakan, sepupunya, M Sofyan yang kini menjadi salah satu tawanan kelompok Abu Sayyaf terus mengabarinya bahwa dia tengah sakit di bagian lambung.
Risna menjelaskan, dari cerita Sofyan, ada dua rekan lain yang menderita sakit parah.
Mereka adalah M Nasir dan M Robin. M Nasir menderita luka infeksi di kaki, sementara Robin sudah sangat lemah dan kesulitan berbicara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.