Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Terakhir Empat Terpidana Mati Sebelum Eksekusi

Kompas.com - 29/07/2016, 14:37 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejaksaan Agung akhirnya melaksanakan eksekusi mati terhadap empat terpidana kasus narkoba dari 14 nama yang direncanakan.

Eksekusi mati tersebut dilaksanakan di lapangan tembak lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat (29/7/2016) dini hari sekitar pukul 00.45 WIB.

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan proses eksekusi telah berjalan dengan baik tanpa ada gangguan yang berarti. Namun, Prasetyo mengakui, faktor cuaca sempat menghambat jadwal pelaksanaan eksekusi.

(Baca: Jaksa Agung Pastikan Hak Hukum Empat Terpidana Mati yang Dieksekusi Sudah Dipenuhi)

"Eksekusi dilaksanakan di lapangan tembak Tunggal Panaluan Nusakambangan. Tempat itu paling ideal. Tidak ada hambatan dan gangguan selain persoalan cuaca. Makanya eksekusi mundur dari jadwal," ujar Prasetyo saat ditemui di gedung Kejaksaan Agung, Jumat (29/7/2016).

Prasetyo menuturkan, sebelum eksekusi dilakukan, pihak Kejaksaan telah memperhatikan semua pertimbangan dari sisi yuridis dan non yuridis untuk meminimalisasi terjadinya kesalahan.

Bahkan, kata Prasetyo, semua permintaan terakhir terpidana mati telah dipenuhi. Termasuk bagaimana jenazah mereka diperlakukan dan di mana mereka ingin dimakamkan.

"Kami juga sudah memperhatikan semua prtimbangan dari sisi yuridis dan non yuridis termasuk permintaan terakhir terpidana mati," kata Prasetyo.

Menurut Prasetyo, terpidana mati asal Indonesia, Freddy Budiman minta dimakamkan di Surabaya. Sebelum eksekusi, Freddy meminta pihak Kejaksaan mengumpulkan anak yatim untuk mendoakan.

(Baca: Khofifah: Eksekusi Mati Pengedar Narkoba Sudah Tepat)

Dua terpidana mati lain minta jenazahnya dikirim ke negara asalnya, Nigeria. Sementara satu orang terpidana meminta jenazahnya dikremasi di sebuah krematorium di Jawa Tengah.

"Kewajiban kami sudah dilakukan. Kami serahkan ke kedutaan besar negara masing-masing. Hari ini juga satu jenazah terpidana mati dikremasi di.Jawa Tengah," pungkasnya.

Kompas TV Jenazah Terpidana Seck Osmane Tiba di Carolus

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com