Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Beri Sinyal Setujui Kenaikan Ambang Batas Parlemen, tetapi...

Kompas.com - 22/07/2016, 19:25 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat belum menentukan sikap terkait ambang batas parlemen (parliamentary threshold). Namun, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengatakan tak menutup kemungkinan partainya menyetujui kenaikan ambang batas parlemen.

"Belum ada arahan dari fraksi, tapi saya yakin Demokrat ikut saja. Kan itu untuk kebaikan karena di era demokrasi semua harus dibicarakan bersama," kata Nurhayati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/7/2016).

Ia menambahkan, Demokrat bukan berarti menolak jika ada usulan partai politik lain untuk menaikkan ambang batas menjadi 7 persen. Menurut dia, hal tersebut harus disepakati bersama terlebih dulu.

(Baca: Golkar Ingin Ambang Batas Parlemen Naik hingga 10 Persen)

Dia mencontohkan pada DPR periode lalu Demokrat menginginkan ambang batas menjadi 5 persen. Namun, akhirnya disepakati di DPR 3,5 persen, karena ada partai politik lain yang menginginkan ambang batas rendah.

"Peningkatan threshold saya kira bagus karena bagaimana pun juga harus ada ambang batas, tapi bukan berarti menutup aspirasi rakyat untuk berpolitik," kata anggota Komisi I DPR itu.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menuturkan, partainya sejauh ini belum menentukan kemungkinan menaikkan ambang batas dalam pemilu baik pilpres maupun legislatif.

(Baca: Hidayat Nur Wahid: Ambang Batas Parlemen 7 Persen Tidak Rasional)

Namun, dia menyatakan, partainya siap membahas sedini mungkin hal ini untuk persiapan pemilu ke depan pemilu masih tiga tahun lagi.

Ibas, sapaan akrab Edhie, berharap pemerintah dan DPR segera menyiapkan payung hukum agar pelaksanaan pemilu bisa berjalan dengan baik dan demokratis.

“Kami sepakat bahwa sistem demokrasi adalah yang terbaik untuk mewujudkan kedaulatan dalam memilih dan dipilih secara langsung. Oleh karenanya, segala persiapan pemilu khususnya payung hukum harus segera dibahas bersama,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com