Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Korban Vaksin Palsu Temui Pimpinan DPR

Kompas.com - 19/07/2016, 14:25 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi Orangtua Korban Vaksin Palsu mendatangi pimpinan DPR untuk mengadukan keluhan mereka terkait kasus vaksin palsu.

Mereka mengeluhkan pihak rumah sakit yang dianggap tidak kooperatif atas permintaan para orangtua.

"Padahal dari awal kami sudah minta pihak manajemen rumah sakit untuk mengeluarkan rekam medis anak-anak yang divaksin di rumah sakit sejak 2003 hingga 2016 dan juga melakukan medical check up, tapi mereka tak kunjung melakukan hal tersebut," ujar August Siregar orangtua korban vaksin palsu di Rumah Sakit Harapan Bunda di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/7/2016).

Karena itu, August mendatangi pimpinan DPR dengan harapan para wakil rakyat tersebut mampu mendesak Kementerian Kesehatan dan lembaga terkait, untuk segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap rumah sakit yang terbukti menggunakan vaksin palsu.

(Foto: Tangis dan Amarah Orangtua Anak Korban Vaksin Palsu)

"Harapan kami DPR bisa mendesak Kemenkes dan pihak berwenang lainnya untuk melakukan investigasi menyeluruh kepada Rumah Sakit Harapan Bunda dan selainnya, supaya terbongkar apakah ini murni oknum atau rumah sakit juga berperan," kata August.

Sementara itu, Ketua DPR Ade Komarudin yang menerima August beserta rombongan berjanji akan menindaklajuti aspirasi mereka.

"Pasti akan kami dengar dan segera kami sikapi karena ini sudah sangat masif dan harus segera diselesaikan," kata Ade yang ditemani tiga Wakil Ketua DPR lainnya, yakni Fahri Hamzah, Agus Hermanto, dan Fadli Zon.

(baca: Cerita Dokter RS Pengguna Vaksin Palsu yang Dipukul Orangtua Pasien)

Imunisasi ulang secara bertahap mulai dilaksanakan hari Senin (18/7) bagi anak-anak yang mendapat vaksin palsu. Selain terus mendata korban kasus pemalsuan vaksin di sejumlah tempat, pemerintah juga menjamin vaksin yang digunakan asli dan stok mencukupi.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes M Subuh seperti dikutip Kompas, menegaskan, pemerintah menjamin stok vaksin mencukupi untuk imunisasi ulang bagi semua korban yang membutuhkan.

Vaksin diambil dari stok untuk imunisasi rutin dan biaya operasional memakai alokasi yang ada. Anggaran vaksin nasional Rp 1,2 triliun.

(baca: Menkes Pastikan Tak Ada Kelangkaan Vaksin)

Imunisasi ulang itu memakai dua macam, yakni vaksin pentavalen untuk kekebalan lima penyakit (difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan Haemophilus influenza tipe B), serta vaksin polio oral sesuai pedoman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Vaksin campak akan diberikan sebulan ke depan.

Kompas TV BPOM: 2 RS Dapatkan Vaksin Secara Ilegal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com