Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Jika Kemiskinan Hilang, Saya Berhenti Jadi Polisi dan Masuk Muhammadiyah

Kompas.com - 18/07/2016, 16:29 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Tito Karnavian mengajak Muhammadiyah untuk bersinergi dengan Polri dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Menurut Tito, sebagai ormas Islam, Muhammadiyah memiliki kewajiban untuk berpartisipasi menyelesaikan berbagai persoalan sosial di masyarakat melalui pendidikan dan dakwah, khususnya terkait masalah kemiskinan.

Kewajiban tersebut, kata Tito, sejalan dengan tugas dan fungsi Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban nasional (kamtibnas).

"Muhammadiyah ini punya peran di bidang pendidikan dan dakwah. Hal itu sesuai dengan tugas Polri di bidang kamtibnas dan pengayoman. Maka Polri dan Muhammadiyah harus bisa bersinergi dalam mengentaskan kemiskinan," ujar Tito dalam silaturahim Idul Fitri 1437 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Aula KH Ahmad Dahlan, Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin (18/7/2016).

Tito menjelaskan, tingginya angka kriminalitas di Indonesia sedikit banyak disebabkan oleh masalah kemiskinan di masyarakat.

Masyarakat Indonesia saat ini masih didominasi kelas bawah dengan standar hidup di bawah garis kemiskinan.

Menurut dia, beberapa daerah yang sebagian penduduknya hidup miskin cenderung memiliki angka kejahatan yang tinggi.

Dia berpandangan, angka kriminalitas bisa ditekan apabila tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat. Oleh sebab itu, dia berharap Muhammadiyah bisa bekerja sama dengan Polri sesuai dengan perannya masing-masing dalam menyejahterakan masyarakat.

"Saya harap Muhammadiyah mampu mengentaskan kemiskinan, pencerahan, dan membawa Islam yang rasional. Kalau berhasil menghilangkan kemiskinan mungkin polisi tidak perlu ada lagi. Saya berhenti jadi polisi dan masuk Muhammadiyah," kata Tito sambil tertawa.

Sementara itu, Tito menilai, jarak antara si kaya dan si miskin semakin lebar. Ada perbedaan signifikan yang kasatmata terkait taraf hidup di masyarakat.

Menurut Tito, saat ini kemampuan daya beli masyarakat semakin rendah, sedangkan harga kebutuhan pokok semakin mahal. Indeks gini ratio masyarakat juga cukup rendah. Hal tersebut, kata Tito, yang membuat jarak semakin lebar.

"Gap antara the have dan the have not semakin lebar. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk memperkecil gap. Kerja sama harus dibangun antara Muhammadiyah di bidang pendidikan dan pihak kepolisian," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Kompas TV Inilah Perjalanan Karier Kapolri Tito
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com