Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara: Selain Indra, Banyak Dokter Lain di RS Harapan Bunda yang Pakai Vaksin Palsu

Kompas.com - 18/07/2016, 15:24 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara tersangka dokter Indra Sugiarno, Fahmi M Rajab, tak ingin kliennya terseret sendirian dalam kasus vaksin palsu. Menurut Fahmi, banyak dokter lain di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, yang juga menggunakan vaksin palsu.

"Tidak dokter Indra saja, salesnya ke semua dokter spesialis anak di Harapan Bunda juga ditawarkan dan menggunakan," ujar Fahmi di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (18/7/2016).

Indra mengaku mendapatkan vaksin dari sales obat bernama S. Menurut Fahmi, Indra mengenal S sebagai sales obat dari distributor resmi. Indra mengaku baru mengetahui bahwa vaksin dari S palsu.

Fahmi menyayangkan, dari sekian banyak dokter yang menggunakan vaksin palsu di rumah sakit tersebut, polisi hanya menjerat Indra.

"Tidak mungkin hanya dipasok ke satu dokter saja, pasti juga ke dokter lain. Logikanya, dari satu pabrik, tidak mungkin yang memakai hanya dokter Indra," kata Fahmi.

(baca: Dokter Tersangka Ini Beri Vaksin Palsu ke Anak dan Cucu)

Fahmi belum memastikan apakah kliennya akan menjadi justice collaborator atau pelaku yang bekerja sama dengan proses hukum untuk mengungkap pelaku lain. Saat ini, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan penyidik mengenai proses hukumnya.

"Kita lihat nanti perkembangannya. Barang-barang itu ke mana saja, tidak mungkin ke satu orang," kata Fahmi.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya sebelumnya mengatakan, penyidik tengah menelusuri informasi adanya dokter lain di RS Harapan Bunda yang memakai vaksin palsu.

(baca: Polisi Dapat Info Ada Dokter Lain yang Jual Vaksin Palsu di RS Harapan Bunda)

 

"Saya liat ada informasi itu, ada data yang perlu kami klarifikasi," ujar Agung.

Atas informasi tersebut, penyidik mengkonfirmasinya dengan memeriksa sejumlah saksi. Agung mengatakan, keterangan tersebut akan dibandingkan dengan data-data yang ada untuk menguji kebenarannya.

Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan kepada Polri untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Harapannya, kasus itu tidak terulang.

 

(baca: Jokowi Perintahkan Polri Usut Detail Jaringan Vaksin Palsu)

"Saya sudah memerintahkan Kapolri, Kabareskrim, untuk terus meneliti satu per satu secara detail jaringan dan pelaku vaksin palsu agar ke depan tidak terulang lagi," ujar Jokowi.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com