Cegah Tragedi Truk Maut di Perancis, Polisi Awasi Truk yang Melintas di Keramaian

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian akan meningkatkan kewaspadaan mengantisipasi modus penyerangan menggunakan truk seperti yang terjadi di Perancis.

Tito mengingatkan jajaran di bawahnya untuk melakukan upaya pencegahan maksimal agar kejadian serupa tak terjadi di Indonesia. Salah satunya dengan mewaspadai truk yang melintas di kerumunan orang banyak atau berada di pusat keramaian.

"Kami mengingatkan anggota di lapangan agar mereka waspada terhadap modus dengan menggunakan truk seperti itu," ujar Tito di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (15/7/2016).

Tito meyakini, tragedi di Perancis bukan ulah sembarang orang, melainkan jaringan terorisme. Kepolisian pun akan bekerjasama dengan pihak intelijen untuk melihat kemungkinan ada kaitannya dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Paling utama sekali itu dari jaringan intelejen, densus, BIN, BAIS dan seterusnya, itu mengawasi jaringan yang ada selama ini," kata Tito.

Sebuah truk trailer berukuran panjang berwarna putih melaju ke kerumunan yang padat orang di Nice, Perancis, saat berlangsungnya perayaan Bastille Day, Kamis (14/7/2016) waktu setempat.

Polisi Perancis menemukan senjata api dan berbagai jenis senjata lainnya di dalam truk yang menabrak kerumunan orang tersebut.

Sejauh ini, korban tewas dalam tragedi tersebut sudah mencapai 77 orang dan puluhan lainnya dirawat di rumah sakit, 42 orang di antaranya dalam kondisi kritis.

Tragedi ini terjadi delapan bulan setelah sekelompok orang bersenjata melakukan serangan terkoordinasi di beberapa titik di kota Paris pada November tahun lalu dan menewaskan 130 orang.

Pemerintah setempat mengatakan, pengemudi truk tewas ditembak polisi dan membantah rumor yang mengatakan bahwa terjadi penyanderaan menyusul tragedi tersebut.

Meski belum ada kelompok radikal yang mengaku mendalangi tragedi tersebut, pemerintah Perancis memastikan bahwa kasus ini akan ditangani unit anti-terorisme.